Petugas melakukan operasi penyelamatan di sebuah pondok dekat puncak Gunung Ontake saat masih terlihat gumpalan asap di Jepang, 28 September 2014 . Gunung ini meletus pada Sabtu siang, memuntahkan gumpalan gas dan abu yang menyelimuti daerah sekitarnya. AP/Kyodo News
TEMPO.CO, Tokyo - Lebih dari 31 orang dikhawatirkan tewas di dekat puncak gunung berapi Ontake, sekitar 200 kilometer sebelah barat Tokyo, Jepang, setelah gunung tersebut tiba-tiba meletus pada Sabtu, 27 September 2014. Hingga hari ini upaya penyelamatan masih terus diakukan oleh lebih dari 500 tentara dan polisi Jepang.
Mengutip laporan Reuters hari ini, polisi mengatakan 31 orang ditemukan terjebak kondisi kardiopulmonari. Namun, polisi menolak memberikan konfirmasi hingga pemeriksaan formal dilakukan. Menurut stasiun televisi NHK dan kantor berita Kyodo, empat orang di antara mereka sudah dipastikan tewas. Di lain pihak, 40 orang lainnya menderita luka-luka.
Upaya penyelamatan saat ini tengah ditangguhkan sementara karena meningkatnya kadar gas beracun di sekitar puncak gunung. Sementara itu, ratusan orang terjebak di gunung, di sebuah lokasi wisata pendakian populer. Tak adanya peringatan letusan membuat begitu banyak wisatawan yang menjadi korban letusan gunung ini.
Hingga Ahad kemarin, letusan kecil masih terjadi sehingga menyebabkan kepulan asap dan abu membumbung di sekitar puncak gunung dengan ketinggian 3.067 meter di atas permukaan laut tersebut. (Baca: Aktivitas Gunung Api Ciptakan Pulau Baru di Jepang)
Gunung berapi tertinggi kedua di Jepang ini memang dikenal sebagai salah satu gunung yang paling aktif di dunia. Ontake terakhir meletus pada 2007 lalu, sedangkan letusan terbesar terakhir pernah terjadi pada 1979 silam.
