Ditolak Ibu Kandung, Kamina Diadopsi Manusia

Reporter

Kamis, 25 September 2014 22:10 WIB

Kumbuka, seekor Gorilla Silverback Western Lowland duduk di samping papan pengukur di Kebun Binatang London, Inggris, 21 Agustus 2014. Kebun binatang London menimbang dan mengukur tubuh para hewan penghuni kebun binatang untuk ketahui kesehatan, perkembangan serta masa produksinya. (AP/Kirsty Wigglesworth)

TEMPO.CO, Jakarta - Malang benar nasib si kecil Kamina. Selama 5 minggu hidup di dunia, tidak sekali pun ia mendapatkan cinta dan kasih sayang dari ibu kandungnya, Ndjole. Yang ada, sang ibu justru menjauhinya, seolah-olah tidak menginginkan kehadirannya. Kamina pun terpaksa diambil dan dipisahkan dari Ndjole demi keselamatannya.

Itulah sepenggal kisah hidup Kamina, seekor bayi gorila berjenis kelamin betina yang baru berusia 5 minggu. Kamina lahir dari seekor induk bernama Ndjole pada 16 Agustus lalu. Keduanya merupakan penghuni Kebun Binatang Oklahoma yang berada di Kota Oklahoma, Amerika Serikat. Entah kenapa, semenjak Kamina lahir, Ndjole tidak mau merawatnya.

Meski petugas kebun binatang berupaya "menumbuhkan" naluri keibuan Ndjole dengan menyatukan mereka di dalam satu ruangan, keselamatan Kamina malah terancam. Akhirnya, Kamina terpaksa diambil dipisahkan dari Ndjole dan dirawat oleh pertugas kebun binatang.

Masalah belum selesai. Dengan usianya yang masih begitu muda dan kondisinya yang masih rapuh, Kamina memerlukan perawatan dan perhatian khusus. Petugas Kebun Binatang Oklahoma rata-rata masih berusia muda dan minim pengalaman merawat anak, khususnya bayi. Mereka pun berupaya mencari ibu pengganti bagi Kamina.

Kebun Binatang Cincinnati adalah pilihan pertama karena kebun binatang ini memiliki tim perawat yang khusus merawat bayi-bayi para penghuni kebun binatang itu. Selain itu, tim ini juga berpengalaman menangani kasus serupa. Bayi gorila bernama Gladys juga pernah mereka rawat karena kasus yang sama.

Di Kebun Binatang Cincinnati, Kamina dirawat oleh tim perawat yang berjumlah 10-15 orang selama 24 jam penuh. Di antara mereka ada 1 orang yang ditunjuk sebagai ibu angkat bagi Kamina. Adalah M’Linzi, wanita 31 tahun, yang menjadi pilihan utama untuk menjadi ibu angkat Kamina. Soalnya, ia berpengalaman sebagai ibu angkat Gladys. Kamina akan dirawat oleh tim perawat selama 3 bulan atau hingga ia siap menjalani kehidupan dan bersosialisasi dengan gorila lain.

Ada yang unik dari tim perawat ini. Saat bertugas, mereka wajib mengenakan kostum dan atribut mirip gorila atau tepatnya mereka menyamar sebagai induk gorila. Tujuannya adalah agar bayi gorila yang mereka rawat merasa aman dan nyaman karena mengira mereka adalah ibunya. Selain itu, tim perawat juga harus berperan dan berperilaku layaknya seekor gorila, seperti berjalan dan mengeluarkan suara-suara seperti gorila, untuk berkomunikasi. Oleh tim perawat, masa proses ini disebut "gorilafikasi".

Meski Kamina dirawat oleh manusia, ia tetap diperkenalkan kepada gorila-gorila penghuni Kebun Binatang Cincinnati. Beruntung di kebun binatang itu ada seekor bayi gorila lain yang bernama Mondika, 7 minggu, sehingga Kamina memiliki teman bermain.

ANISA LUCIANA | USA TODAY | ABC NEWS

Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD | IIMS 2014

Berita terpopuler lainnya:
Wartawati Tempo Dilecehkan Simpatisan FPI
FPI Minta Ahok Jaga Mulut
Soal Gantung Diri di Monas, Anas: Siapa Bilang?
Adnan Buyung: Jaksa Penuntut Anas Bodoh

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya