Serang ISIS di Suriah, Ini Senjata Andalan AS

Reporter

Rabu, 24 September 2014 08:43 WIB

Kapal Perusak USS Arleigh Burke meluncurkan rudal Tomahawk untuk menyerang ISIS, 23 September 2014. REUTERS/U.S. Navy

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat dan para sekutunya, termasuk negara-negara Arab, telah meluncurkan serangan perdana ke Suriah untuk melawan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pada Selasa, 23 September 2014. AS menggunakan beberapa perangkat keras militer yang paling canggih dan menyerang selama lima jam.

Dikutip dari Time, Selasa, 23 September 2014, sebanyak 47 rudal Tomahawk telah diluncurkan oleh kapal USS Arleigh Burke dari Laut Merah. Rudal dengan jangkauan 1.700 kilometer ini merupakan "senjata pamungkas" militer AS sejak Perang Teluk pada 1991 silam. (Baca: AS dan Sekutu Arab Mulai Gempur ISIS di Suriah)

"Target Tomahawk adalah array komunikasi ISIS yang terletak di atap bangunan. Tomahawk telah merusak sebagian besar array komunikasi," kata Direktur Operasi Kepala Staf Gabungan dari Angkatan Darat, Letnan Bill Mayville.

Serangan lainnya berasal dari boomber B-1, F-15, dan F-16. Dari pesawat tersebut beberapa rudal digunakan untuk menyerang markas, tempat pelatihan, barak, dan kendaraan tempur.

Namun, di antara semua senjata mematikan itu, "bintang utama" senjata AS adalah pesawat Angkatan Udara AS, F-22. Pesawat fighting-boomber ini telah beberapa kali menyerang daerah Raqqa, yang diyakini sebagai markas ISIS.

"Ini adalah kali pertama F-22 digunakan untuk berperang. Di dalam F-22 terdapat banyak amunisi yang siap diluncurkan dan dapat dipandu dengan GPS," kata Mayville.

Serangan terakhir datang dari pesawat F-18. Pesawat induk dari USS George HW Bush ini difokuskan untuk menyerang tempat logistik ISIS. Mayville melaporkan F-18 telah berada di lokasi yang ditargetkan. (Baca: ISIS: Serangan Udara AS Tak Berguna)

"Sebanyak 96 persen dari senjata yang digunakan adalah senjata yang akurat dan dapat dipandu," kata Mayville.

Hingga saat ini belum diketahui berapa serangan yang telah dilancarkan oleh AS. Namun, sejumlah negara Arab, seperti Bahrain, Yordania, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab, dilaporkan telah meluncurkan bom dan rudal dari pesawat. Hanya Qatar yang belum melancarkan serangan sejak "perang" berlangsung kemarin.




RINDU P. HESTYA | TIME

Berita Lain:


ISIS: Serangan Udara AS Tak Berguna
Wartawan ISIS Digaji Rp 18 Juta per Bulan
Terduga Pembunuh Tiga Remaja Israel Tewas Ditembak

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

25 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

26 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

34 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

35 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

37 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

37 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

37 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

38 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

38 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya