Demonstran pro-pemerintah menyambut helikopter yang terbang di atas mereka usai salat Jumat di Sanaa, Yaman, 5 September 2014. REUTERS/Mohamed al-Sayaghi
TEMPO.CO, Sanaa - Di tengah bentrokan yang memanas antara pemberontak Syiah, Houthi, dan tentara pemerintah Yaman di Ibu Kota Sanaa, Perdana Menteri Yaman Mohammed Basindwa malah mundur dari jabatannya. (Baca: Presiden Yaman Rombak Kabinet)
Menurut laporan BBC, Ahad, 21 September 2014, Houthi mengaku telah merebut markas-markas besar pemerintah, kementerian-kementerian, dan lembaga penyiaran negara. (Baca: Al-Qaeda Serang Yaman Selatan, Tiga Tentara Tewas)
Tak hanya itu, akibat bentrokan ini, sejumlah orang dilaporkan tewas dan ratusan lainnya terpaksa mengungsi dari rumah mereka untuk menyelamatkan diri dari krisis tersebut.
Kaum Syiah Houthi yang tinggal di kawasan pegunungan di utara Yaman telah bergerak ke Ibu Kota Sanaa sejak beberapa pekan terakhir. Mereka menggalang unjuk rasa untuk menuntut hak-hak yang lebih luas hingga akhirnya terlibat bentrok.
Bentrokan antara pemberontak dan tentara pemerintah yang didukung pasukan yang setia kepada Partai Islam, yakni partai berkuasa YANG berhaluan Sunni, menimbulkan keraguan terhadap kesepakatan gencatan senjata pada Sabtu lalu yang didukung oleh PBB.