TEMPO.CO, Paris - Tiga puluh negara yang menghadiri pertemuan di Paris, Prancis, pada Senin waktu setempat, 15 September 2014, atau Selasa waktu Indonesia telah berikrar untuk membantu Irak melawan militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang kini menyebut kelompok mereka sebagai Negara Islam atau Daulah Islamiyah (DI).
Mengutip laporan BBC hari ini, sebuah pernyataan bersama dari para menteri luar negeri yang ikut ambil bagian dalam konferensi besar di Paris menyebutkan mereka akan memberikan dukungan, termasuk bantuan militer yang sesuai, untuk menggempur ISIS dari Irak dan Suriah.
Saat membuka pertemuan yang dihadiri puluhan pejabat negara, PBB, Uni Eropa, dan Liga Arab itu, Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan ancaman dari ISIS harus ditanggapi secara global. (Baca: Negara-negara Arab Siap Gempur IS)
Adapun Presiden Irak Fuad Masum, yang menjadi tuan rumah konferensi itu bersama Hollande, mengatakan komunitas internasional harus "dengan cepat" memburu para jihadis.
"Jika intervensi dan dukungan terhadap Irak terlambat datang, itu artinya ISIS bisa menduduki wilayah yang lebih luas dan memberikan ancaman yang lebih besar lagi," kata Fuad Massum.
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
3 hari lalu
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.