Blair Menang Pemilu Inggris

Reporter

Editor

Jumat, 6 Mei 2005 21:11 WIB

TEMPO Interaktif, London:Perdana Menteri Inggris Tony Blair mencetak hattrick dengan kembali terpilih untuk ketiga kalinya berturut-turut dalam pemilihan umum yang berlangsung Kamis. Namun dominasi Partai Buruh di parlemen jauh berkurang karena keterlibatan Inggris dalam Perang Irak.Hasil pemungutan suara di 626 dari 646 daerah pemilihan selesai dihitung pukul 13:01 GMT (pukul 20:01 WIB) Kamis. Hasilnya, Partai Buruh meraih 355 kursi dari 646 kursi di parlemen, Partai Konservatif yang dipimpin Michael Howard memenangkan 197 kursi, Partai Liberal demokrat yang dipimpin Charles Kennedy memperoleh 62 kursi, dan 12 kursi lainnya menjadi milik beberapa partai kecil. Partai Buruh antara lain memenangkan suara di daerah pemilihan Selby, Sheffield Atterclife, dan Doncaster North. Kubu konservatif antara lain menguasai Hexham, Norfolk Mid, dan Wantage. Mereka berhasil merebut dominasi Buruh di daerah pemilihan Croydon Central, Reading East, Forest of Dean, dan Shipley. Selain itu, mereka juga mengambil alih Ludlow dari dominasi Liberal-Demokrat. Sedang kubu Liberal-Demokrat menguasai Truro dan St Austell, Cornwall North, Oxford West dan Abingdon, serta Cheadle yang menjadi target utama Partai Konservatif. "Saya pikir kita harus bangga dengan apa yang telah kita raih. Kita telah mendapat mandat untuk memerintah negara ini kembali," kata Blair kepada para pendukungnya yang memenuhi ruangan aula di kediamannya, distrik Sedgefield, timur laut Inggris, kemarin. Dia menyadari, persoalan mengenai Irak telah menjadi isu pro-kontra di Ingris, namun dia mengajak seluruh rakyat untuk bersatu kembali dan menatap masa depan. Dia menegaskan akan lebih memusatkan perhatian pada sejumlah bidang yang masih menjadi masalah, seperti sistem kesehatan nasional, lapangan kerja, dan tatanan sosial. Keberhasilan Blair ini menyamai rekor yang dipegang mantan perdana menteri Margaret Thatcher dari Partai Konservatif. Blair pertama kali menjabat pada tahun 1997 dan terpilih kembali pada 2001. Namun perolehan suara yang diperoleh Partai Buruh kali ini mengalami penurunan setengah dari pencapaian dua pemilihan umum sebelumnya. Pemimpin Partai Konservatif Howard menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Blair dan dia meminta kepada Blair untuk memperbaiki masalah pelayanan kesehatan dan menurunkan tingkat kejahatan di Inggris. "Sekarang saatnya untuk beraksi dan bukan hanya berjanji," tegas dia. Pemimpin Partai Liberal Demokrat Kennedy menilai, saat ini para pemilih telah memasuki era baru dengan sistem tiga partai. "Saya pikir parlemen mendatang akan sangat berbeda dari periode delapan tahun terakhir. Saya kira parlemen akan sangat sehat apapun pandang politik rakyat," tegas dia. Kemenangan Balir mendapat tentangan dari Ketua Partai Kehormatan George Galloway yang menentang Perang Irak. "Semua orang yang telah Anda bunuh, seluruh kebohongan yang telah Anda katakan akan kembali menghantui Anda, dan cara paling baik yang dapat dilakukan Partai Buruh adalah memecat Anda besok pagi. Faisal/afp/abc/bbc

Berita terkait

Rusia Dituduh Mengganggu Pemilu Inggris di Tahun 2019

17 Juli 2020

Rusia Dituduh Mengganggu Pemilu Inggris di Tahun 2019

Menteri Luar Negeri Dominic Raab mengungkapkan bahwa Pemerintah Rusia sempat mencoba mengganggu jalannya Pemilu Inggris di tahun 2019.

Baca Selengkapnya

Partai Konservatif Boris Johnson Menang Telak Pemilu Inggris

13 Desember 2019

Partai Konservatif Boris Johnson Menang Telak Pemilu Inggris

Partai Konservatif PM Boris Johnson memenangkan pemilu Inggris dengan mengalahkan Partai Buruh, dan melapangkan jalannya untuk janji Brexit.

Baca Selengkapnya

Keinginan Boris Johnson Terkabul, Inggris Akan Gelar Pemilu Dini

30 Oktober 2019

Keinginan Boris Johnson Terkabul, Inggris Akan Gelar Pemilu Dini

Inggris akan menggelar pemilu dini pada 12 Desember sesuai keinginan Boris Johnson setelah mendapat persetujuan Parlemen Inggris Selasa kemarin.

Baca Selengkapnya

PM Boris Johnson Kembali Gagal Gelar Pemilu Dini Inggris

29 Oktober 2019

PM Boris Johnson Kembali Gagal Gelar Pemilu Dini Inggris

Untuk ketiga kalinya, Boris Johnson gagal meloloskan RUU untuk pemilu dini setelah gagal mendapat suara mayoritas Parlemen Inggris.

Baca Selengkapnya

Kisruh Brexit, Boris Johnson Kembali Ditolak Parlemen Inggris

10 September 2019

Kisruh Brexit, Boris Johnson Kembali Ditolak Parlemen Inggris

Usulan pemilu dini yang diajukan Boris Johnson kembali ditolak oleh parlemen Inggris, yang tidak ingin Inggris keluar Uni Eropa dengan Brexit No Deal.

Baca Selengkapnya

Hasil Pemilu Inggris, Pemimpin Buruh Desak PM Theresa May Mundur

9 Juni 2017

Hasil Pemilu Inggris, Pemimpin Buruh Desak PM Theresa May Mundur

Pemimpin Partai Buruh Inggris Jeremy Corbyn mendesak Perdana Menteri Inggris Theresa May mundur setelah munculnya hasil sementara pemilu Inggris

Baca Selengkapnya

Pemilu Inggris Pasca-Brexit Digelar, 46,9 Juta Orang Beri Suara

8 Juni 2017

Pemilu Inggris Pasca-Brexit Digelar, 46,9 Juta Orang Beri Suara

Pemilu Inggris diikuti 46,9 juta orang untuk menentukan pemerintahan Inggris pasca-Brexit.

Baca Selengkapnya

Andrea Leadsom Siap Bertarung Perebutkan Posisi PM Inggris

10 Juli 2016

Andrea Leadsom Siap Bertarung Perebutkan Posisi PM Inggris

Minim pengalaman politik, pakar di bidang ekonomi keuangan.

Baca Selengkapnya

Ekonom: Brexit, Rupiah Bisa sampai 13.600

24 Juni 2016

Ekonom: Brexit, Rupiah Bisa sampai 13.600

Rupiah diperkirakan bakal melemah jika warga Inggris memilih Brexit atau benar-benar keluar dari Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Pendukung Brexit Menang, Indonesia Bisa Kena Efek Domino  

24 Juni 2016

Pendukung Brexit Menang, Indonesia Bisa Kena Efek Domino  

Ada efek tak terduga yang mungkin akan menyambangi Indonesia jika Inggris benar-benar keluar dari Uni Eropa.

Baca Selengkapnya