Hamas Minta Pemerintah Beri Upah Pekerja di Gaza

Reporter

Jumat, 12 September 2014 13:47 WIB

Sekeluarga Palestina mengendarai motor untuk kembali ke rumahnya di kawasan Khan Younis, di Jalur Gaza, 26 agustus 2014. Menurut saksi kawasan ini telah hancur oleh serangan udara Israel. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

TEMPO.CO, Gaza - Hamas mengumumkan akan membayar gaji pekerja di Jalur Gaza, Palestina, setelah pemerintah menolak memberikan upah. Pengumuman itu terjadi setelah tercipta ketegangan antara kedua pihak atas gaji para pekerja sipil, yang mencoba membangun kembali Gaza yang telah hancur akibat serangan Israel.

Menurut laporan, Hamas telah mempekerjakan lebih dari 40 ribu pekerja sipil dan belum ada satu pun yang menerima upah selama beberapa bulan. Sedangkan otoritas Palestina telah mempekerjakan 80 ribu pekerja sipil, dan mereka terus menerima gaji penuh meskipun sudah tak bekerja lagi setelah Hamas menguasai Gaza sejak 2007.

Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah mengatakan pekerja dari Hamas memang tidak diakui oleh pemerintah karena izin dan statusnya tidak sah (Baca: Lembaga Kemanusiaan Indonesia Bantu Nelayan Gaza)

"Deputi Perdana Menteri Muhammad Mustafa dan anggotanya harus menurunkan kepala ketika mereka bicara tentang orang-orang pemberani di Jalur Gaza," tutur juru bicara Hamas, seperti dilaporkan Jerusalem Post, Rabu, 10 September 2014.

Sementara itu, Wakil Menteri Keuangan Yusef al-Kayali rencananya akan memberikan minimal sekitar Rp 3,2 juta dan maksimal Rp 14,6 juta untuk setiap karyawan. Adapun awal pekan ini Hamas telah mendistribusikan sekitar US$ 32 juta atau sekitar Rp 379 miliar kepada keluarga yang kehilangan anak atau rumah di Gaza selama Operasi Perlindungan Tepi oleh Israel berlangsung.

RINDU P. HESTYA | JERUSALEM POST






Berita Lain:
Pilot Terisak Umumkan Pesawat akan Meledak
Hadapi Barat, Rusia Siapkan Hulu Ledak Nuklir
Menonton Voli di Iran, Wanita Inggris Dibui







Advertising
Advertising





Berita terkait

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

14 jam lalu

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

Hamas merilis video terbaru dua sandera yang masih hidup dan sehat.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

21 jam lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

23 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

1 hari lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

1 hari lalu

Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

Hamas pada Sabtu, 27 April 2024, mengkonfirmasi telah menerima proposal dari Israel untuk gencatan senjata.

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

1 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

'Serius' Bebaskan Sandera Israel, Hamas: Bebaskan Juga Tahanan Palestina

2 hari lalu

'Serius' Bebaskan Sandera Israel, Hamas: Bebaskan Juga Tahanan Palestina

Hamas menekankan empat syaratnya bahkan ketika 18 negara mencoba meningkatkan tekanan pada kelompok tersebut untuk mencapai kesepakatan.

Baca Selengkapnya

18 Negara Ini Desak Hamas Terima Kesepakatan Bebaskan Sandera

2 hari lalu

18 Negara Ini Desak Hamas Terima Kesepakatan Bebaskan Sandera

Sekelompok 18 negara meminta Hamas untuk segera membebaskan sandera dan menerima perjanjian gencatan senjata.

Baca Selengkapnya