Seorang seniman tradisional tampil menggunakan egrang dalam sebuah perayaan untuk memperingati Festival Musim Semi Cina di Kuil Dongyue, Beijing, Sabtu (1/2). REUTERS/Jason Lee
TEMPO.CO,Beijing - Kuil Buddha kuno di Cina membuka lowongan kerja bagi siapa pun yang memiliki keterampilan media sosial dan bahasa Inggris yang baik. Lowongan ini merupakan langkah terbaru pemimpin kuil, Shi Yongxin, agar dapat menyebarkan pemikiran dan budaya Buddha. (Baca: Bom Meledak di Tempat Suci Agama Budha India)
"Untuk lowongan ini, mereka tidak perlu ikut menjadi biksu, berlatih bela diri, atau jadi vegetarian," kata Yongxin, seperti dilaporkan NBC News, Sabtu, 6 September 2014.
Iklan lowongan ini telah ditempatkan di sekitar kuil yang telah berusia 1.500 tahun itu sejak Jumat pekan lalu. Yongxin menyatakan banyak orang tertarik mengisi lowongan ini. (Baca: Demi Tambang, Situs Buddha di Afganistan Digusur)
Beberapa orang menilai usaha Yongxin "memasarkan" kuil itu terlalu berlebihan. Orang-orang yang tidak setuju dengan upaya Yongxin menganggap pembukaan lowongan itu hanya akan mengubah kuil menjadi bisnis yang menguntungkan. Namun Yongxin mengatakan hanya ingin membela reputasi kuil dan mempromosikan nilai-nilai kebaikannya.
Sejak menjadi kepala kuil, Yongxin memang mengancam akan menggugat perusahaan yang menggunakan nama kuil atau mengambil gambar kuil tanpa izin. Karena itulah, mulai 1990-an, Yongxin akhirnya menjadi produser eksekutif untuk setiap film seni bela diri yang menggunakan kuil yang dia kelola.