Jemaah haji mengunjungi makam Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, 19 Oktober 2013. Cem Oksuz/Anadolu Agency/Getty Images
TEMPO.CO, Madinah - Makam Nabi Muhammad yang menjadi salah satu tempat suci umat Islam terancam dipindahkan. Sebuah dokumen usulan pemindahan yang diberitakan harian Inggris The Independent, Senin, 1 Agustus 2014, menjadi sorotan publik. (Baca: Makam Nabi Muhammad akan Dipindahkan)
Dokumen setebal 61 halaman tersebut menjabarkan makam Nabi Muhammad, termasuk kerangka jenazah, yang kini berada di Masjid Nabawi, Madinah, akan dipindahkan ke pemakaman al-Baqi, yang letaknya tak jauh dari Masjid Nabawi. (Baca: Ini Alasan Pemindahan Makam Nabi Muhammad)
Pemakaman al-Baqi juga merupakan tempat peristirahatan terakhir sejumlah keluarga Nabi Muhammad, termasuk ayah Nabi Muhammad, Abdullah, yang dipindahkan ke sana pada 1970-an.
Jika makam Nabi Muhammad benar-benar akan dipindahkan ke sana, maka tidak akan ada nisan di atasnya. “(Makam) Nabi akan dibuat anonim,” kata Dr Irfan al-Alawi, Direktur Yayasan Penelitian Peninggalan Islam Saudi.
Penghapusan seluruh nisan di makam ini memang sudah dilakukan sejak 1924. Hal ini dilakukan agar para jemaah tidak akan tahu siapa yang dimakamkan di sana sehingga tidak ada yang berdoa kepada mereka.
Berziarah atau berdoa di makam bagi Islam garis keras merupakan bentuk syirik karena dianggap menyembah berhala.