Kisah Isabel yang Terkubur Hidup-hidup di Pantai  

Reporter

Senin, 1 September 2014 19:24 WIB

Wisatawan bermain pasir di Pantai Karanggongso, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Minggu (12/2). TEMPO/Hari Tri Wasono

TEMPO.CO, Oregon - Perhatian bagi para orang tua yang mengajak putra-putrinya bermain ke pantai. Pada Jumat, 29 Agustus 2014, terjadi sebuah peristiwa tragis yang menimpa seorang anak yang tengah bermain pasir di Pantai Oregon, Amerika Serikat. Anak tersebut terkubur hidup-hidup di dalam lubang pasir.

Adalah Isabel Grace Franks, 9 tahun, korban dari peristiwa tragis tersebut. Hari itu, ia dan keluarganya pergi ke Lincoln City dan berwisata ke Pantai Oregon. Pada sore harinya, Isabel bersama saudaranya bermain pasir di pantai. Mereka menggali pasir dan membuat sebuah lubang besar. Posisi Isabel kala itu berada di dalam lubang. Sedangkan saudaranya yang tidak disebutkan namanya ini berada di luar lubang.

Awalnya semua berjalan tenang, hingga akhirnya terdengar suara teriakan. Tracey Dudley, seorang tamu hotel yang berada tak jauh dari lokasi kejadian, mengaku mendengar suara teriakan seorang anak berkali-kali. "Kami mendengar suara teriakan. Awalnya kami mengira itu anak-anak yang sedang bermain-main dan bercanda. Tapi teriakan itu berulang kali," katanya.

Para pengunjung pantai yang berada di sekitar lokasi mencoba menolong Isabel sebisa mereka. Mereka berusaha menggali pasir yang mengubur Isabel. Namun, apa daya, pasir itu tetap berjatuhan ke titik lubang dan mengubur Isabel.

Tak lama, petugas kepolisian dibantu petugas dari dinas pemadam kebakaran datang ke lokasi dan berusaha mengeluarkan Isabel dari dalam lubang pasir yang menguburnya. Dipercaya Isabel terkubur di dalam lubang pasir sedalam 2-4 kaki selama 5-7 menit.

Ketika berhasil dikeluarkan, Isabel tak sadarkan diri dan tidak bernapas. Petugas berupaya memberinya bantuan CPR atau napas buatan, tapi tidak membuahkan hasil. Isabel akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Samaritan North Lincoln. Namun sayang, nyawa Isabel tidak dapat diselamatkan.

Petugas kepolisian Lincoln City, Brian Eskridge, menegaskan bahwa lumrah bagi anak-anak bermain pasir, membangun istana pasir, membuat lubang, dan sebagainya saat berada di pantai. Yang jarang disadari oleh orang banyak adalah sifat pasir yang apabila kita menggalinya, pasir itu akan kembali lagi ke pusat atau ke pusaran penggalian, sehingga kemungkinan "terkubur" sangat bisa terjadi. Tak hanya itu, sifat pasir juga menyebabkan proses penyelamatan korban yang terkubur menjadi sulit.

Kejadian yang dialami oleh Isabel merupakan peristiwa ketiga yang terjadi dalam tahun 2014. Sebelumnya, pada 23 Juni dan 21 Juli 2014, peristiwa serupa terjadi masing-masing di North Carolina of Outer Banks dan Half Moon Bay.

ANISA LUCIANA | ABC NEWS | CNN.COM | REUTERS.COM







Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya