Yahudi Ortodoks Diusir di Guatemala  

Reporter

Senin, 1 September 2014 13:42 WIB

Polisi Israel berhadapan dengan Yahudi Ultra Ortodoks selama protes di penjara militer kota utara Haifa, 9 Desember 2013. REUTERS / Nir Elias

TEMPO.CO, San Juan la Laguna - Sekelompok kaum Yahudi Ortodoks diusir dari desa terpencil di Guatemala setelah mereka terlibat konflik dengan warga. Sebelumnya mereka menetap di Kanada, kemudian pindah ke Guatemala karena merasa menemukan kawasan yang menghargai kebebasan beragama.

Kelompok Yahudi Ortodoks bernama komunitas Lev Tahor ini pada Jumat, 29 Agustus 2014 tampak mengemasi barang-barang mereka di San Juan la Laguna untuk diangkut dengan bus menuju Guatemala City, yang berjarak 150 kilometer dari kota itu, setelah selama berminggu-minggu bermusuhan dengan penduduk lokal.

Menurut laporan kantor berita AFP, Dewan Tetua Kota pada pekan lalu memaksa komunitas Yahudi meninggalkan kediaman mereka lantaran menyiksa penduduk asli dan wisatawan di daerah itu. (Baca: Helikopter Jatuh Tewaskan Calon Menteri Guatemala)

Warga setempat dalam keterangannya mengatakan kaum Yahudi Ortodoks, Lev Tahor, datang dari Kanada pada Maret 2014. Mereka menerapkan ajaran agama yang sangat ketat dan bentrok dengan pejabat pemerintahan.

Lev Tahor didirikan pada 1980-an oleh Israeli Shlomo Helbrans, sesuai dengan ajaran Yudaisme. Sayangnya pers tidak mendapatkan keterangan lebih lanjut karena Helbrans menolak diwawancarai wartawan. Adapun pemimpin Lev Tahor lainnya di San Juan, Rabbi Uriel Goldman, mempertanyakan pengusiran mereka. (Baca: Tiga Pemerkosa di Guatemala Dibakar Hidup-hidup)

Goldman yakin bahwa seluruh warga desa di Guatemala sangat bersahabat. Namun, pengusiran ini didorong oleh kelompok minoritas akibat konflik politik lokal. "Saya tak bisa mengerti mengapa mereka tidak menginginkan kami. Kami tidak melakukan sesuatu yang buruk di sini," ucap Goldman kepada Reuters.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Terpopuler:
Nasib Pasukan Asal Fiji di Suriah Belum Diketahui
Korban Ebola di Afrika Barat Mencapai 20 Ribu Jiwa
Pesawat Jatuh di Denver, Semua Penumpang Tewas
Anjing Ini 17 Ribu Kali Gagal Diadopsi, Kenapa?
William dan Kate Middleton Nyaru Jadi Warga Sipil




Berita terkait

Seluruh Kabinet Tes Virus Corona Setelah Presiden Guatemala Positif Covid-19

19 September 2020

Seluruh Kabinet Tes Virus Corona Setelah Presiden Guatemala Positif Covid-19

Presiden Guatemala Alejandro Giammattei pada Jumat mengumumkan dirinya positif Covid-19 ketika Guatemala melonggarkan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya

Menteri Kesehatan Guatemala dan 3 Wakilnya Dicopot

20 Juni 2020

Menteri Kesehatan Guatemala dan 3 Wakilnya Dicopot

Menteri Kesehatan Guatemala dan tiga wakilnya di kementerian dicopot setelah dihujani kritik soal penanganan Covid-19 di negara itu.

Baca Selengkapnya

18 Staf dan Pengawal Presiden Guatemala Terinfeksi Covid-19

8 Juni 2020

18 Staf dan Pengawal Presiden Guatemala Terinfeksi Covid-19

Presiden Guatemala mengatakan akan bekerja secara terpisah setelah staf dan pengawal terinfeksi Covid-19..

Baca Selengkapnya

Kelaparan karena Lockdown, Warga Guatemala Kibarkan Bendera Putih

22 Mei 2020

Kelaparan karena Lockdown, Warga Guatemala Kibarkan Bendera Putih

Warga di Guatemala dan El Salvador mengibarkan bendera putih di pinggir jalan sebagai tanda kelaparan karena lockdown ketat virus corona.

Baca Selengkapnya

Virus Corona, Ratusan Imigran Guatemala dari Amerika Dikarantina

19 April 2020

Virus Corona, Ratusan Imigran Guatemala dari Amerika Dikarantina

Lebih dari 200 imigran asal Guatemala yang dideportasi dari Amerika dikarantina massal di sebuah gedung olahraga untuk mencegah virus corona.

Baca Selengkapnya

Presiden Guatemala Akan Pertahankan Kedutaan Besar di Yerusalem

15 Januari 2020

Presiden Guatemala Akan Pertahankan Kedutaan Besar di Yerusalem

Presiden Guatemala yang baru akan mempertahankan kantor kedutaan besar Guatemala di Yerusalem.

Baca Selengkapnya

Guatemala Buka Kedubes di Jakarta

10 Desember 2019

Guatemala Buka Kedubes di Jakarta

Pemerintah Guatemala ingin meningkatkan hubungan ekonomi, politik dan pendidikan dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mantan Menteri di Guatemala Kena Blacklist Amerika Serikat

4 Desember 2019

Mantan Menteri di Guatemala Kena Blacklist Amerika Serikat

Alejandro Sinibaldi, mantan menteri dari Guatemala dikenai sanksi oleh Amerika Serikat setelah diduga terlibat dalam korupsi.

Baca Selengkapnya

Eks Tentara Elit Guatemala Dihukum Lebih dari 5000 tahun Penjara

25 November 2018

Eks Tentara Elit Guatemala Dihukum Lebih dari 5000 tahun Penjara

Seorang mantan tentara patroli elit Guatemala, Kaibiles, dijatuhi hukuman lebih dari 5000 tahun penjara setelah terbukti membunuh ratusan gerilyawan.

Baca Selengkapnya

Dituding Gelapkan Triliunan Rupiah, Eks Wapres Guatemala Dibui

11 Oktober 2018

Dituding Gelapkan Triliunan Rupiah, Eks Wapres Guatemala Dibui

Eks Wapres Guatemala, Roxana Baldetti, dijatuhi hukuman 15 tahun penjara setelah dinyatakan terlibat penggelapan uang triiliunan rupiah.

Baca Selengkapnya