TEMPO.CO, Damaskus - Seorang pria warga negara Amerika Serikat yang diduga sebagai pejuang kelompok Negara Islam (IS) tewas dalam sebuah pertempuran di Suriah. Kabar mengenai kematian tersebut dibenarkan pejabat Gedung Putih, Selasa, 26 Agustus 2014. (Baca : Surat Terakhir James Foley untuk Keluarganya)
Menurut keterangan pejabat AS, lelaki itu adalah Douglas McArthur McCain, 33 tahun. "Dia dulu rapper dan penggila basket, asal California." (Baca : Anggota ISIS Warga Inggris Penggal Jurnalis AS)
McCain yang pindah agama dari Kristen menjadi Islam sekitar 10 tahun lalu itu tewas dalam pertempuran melawan Front al-Nusra, kelompok pejuang Islam yang berafiliasi dengan Al-Qaeda. "Kami peduli terhadap keberadaan warga negara AS, McArthur McCain, di Suriah, dan saya benarkan kabar kematiannya di sana," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Caitlin Hayden, dalam sebuah pernyataan.
Salah seorang pejabat keamanan nasional yang tak bersedia disebutkan namanya mengatakan kepada kantor berita Reuters, FBI sedang menginvestigasi kematian McCain. Kematian McCain merupakan sebuah peringatan bagi Barat atas keikutsertaan para pejuang asing di Suriah dan Irak, terutama untuk Eropa dan AS. Kantor Kementerian Luar Negeri AS memperkirakan sekitar 12.000 pejuang asing yang berasal dari sedikitnya 50 negara berada di Suriah.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita Terpopuler:
Lusa, PTUN Akan Jatuhkan Vonis Gugatan Prabowo
Nazaruddin: Nova Riyanti Juga Istri Anas
Kritik Ahok: Jokowi Lelet Ambil Keputusan
Golkar Terancam Ditinggal Koalisi Pendukung Jokowi
Penolakan Tifatul di Medsos, PKS: Alasannya Apa?
Ahok Diminta Waspadai Serangan PKS
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya