Diam-diam Mesir dan Uni Emirat Arab Serang Tripoli

Reporter

Selasa, 26 Agustus 2014 10:35 WIB

Asap tebal membumbung di luar masjid al-Taqwa, satu dari dua masjid yang terkena ledakan, di Tripoli, Lebanon, Jumat (23/8). Setidaknya 27 orang tewas dalam ledakan ini. REUTERS/Omar Ibrahim

TEMPO.CO, Tripoli - Pasukan tempur Mesir dan Uni Emirat Arab menyerang basis kekuatan milisi di Tripoli, Libya, dalam seminggu terakhir. Kehadiran pasukan tempur negara-negara Arab itu dibuat rahasia, sehingga mengagetkan Amerika Serikat.

Seperti dilansir The New York Times, Senin, 25 Agustus 2014, pasukan tempur Mesir dan Uni Emirat Arab tidak memberitahukan aksi militer mereka di Libya. Sekitar sebulan lalu, pasukan khusus Mesir dan Uni Emirat Arab diduga berhasil menghancurkan kamp milisi Islam di Kota Derna, di wilayah timur Libya. (Baca:122 WNI di Libya Telah Dievakuasi )

Uni Emirat Arab adalah negara dengan pasukan udara yang paling efektif di Timur Tengah. Peralatan dan pelatihan pilot militer mereka berasal dari Amerika Serikat. Namun tidak jelas apakah pesawat atau senjata yang dipakai Uni Emirat Arab untuk menyerang milisi di Libya produksi Amerika Serikat.

Adapun pasukan Mesir di Libya berperan sebagai penyedia senjata dan tempat untuk melakukan serangan. Namun hal ini dibantah langsung oleh Presiden Mesir Abdel-Fattah el-Sisi. "Tidak ada pesawat tempur atau tentara Mesir di Libya yang berpartisipasi dalam operasi militer di sana", kata El-Sisi kepada kantor berita resmi negara.(Baca:Milisi Zintan Kuasai Bandara Libya )

Frederic Wehrey, mantan atase militer Amerika Serikat di Libya, mengatakan, ketika terjadi pemberontakan terhadap rezim Muammar Qadhafi tiga tahun lalu, Qatar dan Uni Emirat Arab aktif berperan di Libya. Qatar mendukung kelompok militan Islam, sementara Uni Emirat Arab mendukung milisi dari Kota Zintan yang lebih moderat.

Hingga saat ini, pihak yang bertanggung jawab dalam serangan udara di Tripoli masih menjadi misteri. Pasukan anti-Islam yang dipimpin oleh seorang mantan jenderal bernama Khalifa Heftir diduga sebagai pelakunya. Tetapi kemampuan militer mereka dianggap belum mampu melakukan serangan tersebut.


THE NEW YORK TIMES | VIQIANSYAH DENNIS




Baca juga:
Premium dan Solar Langka di Karanganyar
Yoshi Sudarso, Power Rangers Pertama Indonesia
Siapa Wakil Gubernur yang Diinginkan Ahok?
Koalisi Merah Putih Bakal Bubar

Berita terkait

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

10 September 2018

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.

Baca Selengkapnya

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

18 Mei 2018

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.

Baca Selengkapnya

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

11 Juni 2017

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.

Baca Selengkapnya

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

28 Februari 2017

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.

Baca Selengkapnya

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

22 Februari 2017

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.

Baca Selengkapnya

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

5 Februari 2017

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

21 November 2016

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.

Baca Selengkapnya

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

3 Oktober 2016

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."

Baca Selengkapnya

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

17 Agustus 2016

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

2 Agustus 2016

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).

Baca Selengkapnya