Pin dukungan untuk James Foley terlihat saat diskusi panel jurnalisme di wilayah konflik di Boston, 3 Mei 2013. DON EMMERT/AFP/Getty Images
TEMPO.CO, Washington - Orang tua James Foley, wartawan Amerika Serikat yang dipenggal kepalanya dalam video yang dirilis pada Selasa lalu, berusaha tetap tegar. Bagi mereka, Foley begitu berhati besar. (Baca: ISIS Rilis Video Pemenggalan Wartawan AS)
“Tidak ada alasan untuk pemenggalan seperti itu,” kata Diana Foley, ibunda James, seperti dikutip ABC News, hari ini. “Jim (demikian James disapa) hanya simbol AS. Dia di sana untuk mendengar kebenaran dan menjadi saksi dari penderitaan.”
Sementara itu, tangis John Foley, ayah Jim, langsung pecah tatkala ia mengutip kata-kata terakhir anaknya itu bahwa ia berharap bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarganya. “Kami sangat bangga dengan Jim, wartawan yang tak kenal takut,” tutur Diana.
Pria 40 tahun itu dilaporkan menghilang pada 22 November 2012 saat bertugas untuk GlobalPost di Suriah bagian barat laut dekat perbatasan dengan Turki. Foley juga pernah ditangkap di Libya pada April 2011 bersama tiga wartawan lain. Ia kemudian dibebaskan enam minggu kemudian.
Dalam video tersebut terlihat pula sosok jurnalis lain asal AS yang diyakini sebagai Steven Sotloff. Kontributor Time tersebut diculik pada 2013 di Suriah. Kejadian ini merupakan ancaman bagi AS untuk segera angkat kaki dari Irak dalam misinya membantu memerangi ISIS. (Baca: Kasus Wartawan Foley, Obama: ISIS seperti Kanker)