TEMPO.CO, Tripoli - Para militan Libya menembakkan roket ke distrik yang berada di Tripoli pada Selasa waktu setempat, 19 Agustus 2014. Serangan tersebut membuat konflik semakin mendekati pusat Kota Tripoli. Penembakan juga terdengar di bagian lain dari Ibu Kota Tripoli.
Seperti dilansir Reuters, Rabu, 20 Agustus 2014, beberapa militan yang tidak bisa diidentifikasi menembakkan roket ke Distrik Gargersh dan Hay Andalus, dan menewaskan tiga orang. Sehari sebelumnya, kelompok yang berkhianat dengan Jenderal Khalifa Haftar diduga bertanggung jawab atas serangan pesawat tempur terhadap kelompok Islam di Tripoli Barat. Namun kelompok itu menyatakan tidak terlibat dalam serangan tersebut.
Kelompok pemberontak yang pada tahun 2011 bersatu untuk menggulingkan Muammar Gaddafi sekarang saling serang. Serangan udara terus terjadi sejak konflik milisi Islam dengan kelompok moderat dan beberapa pasukan dari berbagai kota yang bersaing untuk mengambil alih negara anggota OPEC tersebut.
Peristiwa ini membuat kekacauan merembet ke tempat-tempat vital, seperti ladang minyak dan bandara internasional di Tripoli. Kekacauan juga menimbulkan kekhawatiran akan menyebar ke wilayah utara dan barat kawasan Afrika.
Pemerintah Libya saat ini menjalankan roda pemerintahannya melalui Kota Tobruk yang berada di pesisir timur. Anggota parlemen lari dari Tripoli untuk menghindari konflik di sana.
Pemerintah Libya saat ini tidak memiliki tentara. Mereka bergantung pada para milisi untuk menjamin keamanan publik. Para penduduk di Tripoli muak dengan konflik yang terjadi antara pasukan Jenderal Khalifa Haftar dan kelompok milisi Islam. Mereka berharap NATO akan melakukan intervensi militer lagi di Libya.
REUTERS | VIQIANSAH DENNIS
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Bandel, Ahok Punya Cara Jebak Uber App/Uber.com
Jokowi Ingin Makan Krupuk, Pengawal Melarang
Prabowo Minta Ibu-ibu Siapkan Dapur Umum
Berita terkait
Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas
10 September 2018
Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.
Baca SelengkapnyaTrump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara
18 Mei 2018
Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.
Baca SelengkapnyaSempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan
11 Juni 2017
Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.
Baca SelengkapnyaISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya
28 Februari 2017
Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.
Baca SelengkapnyaBulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya
22 Februari 2017
Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.
Baca SelengkapnyaLibya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa
5 Februari 2017
Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.
Baca SelengkapnyaGara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas
21 November 2016
Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.
Baca SelengkapnyaTragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper
3 Oktober 2016
"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."
Baca SelengkapnyaLibya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS
17 Agustus 2016
"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.
Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya
2 Agustus 2016
Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).
Baca Selengkapnya