Paus Terpilih: Tepuk Tangan, Tangisan, lalu Sampanye

Reporter

Editor

Rabu, 20 April 2005 19:49 WIB

TEMPO Interaktif, Vatikan: Mula-mula terdengar tepuk tangan dan tangisan. Lalu gelas-gelas berisi sampanye berdenting dari meja berbentuk lingkaran di Gereja Sistina, tempat pemilihan paus dilakukan pada Selasa (19/4). Itulah suasana menjelang akhir pemilihan paus, yang menempatkan Jozeph Ratzinger sebagai pemimpin baru umat Katolik."Ketika angka merambat, semua secara spontan bertepuk tangan. Semua orang berdiri dan bersorak," kata Joachim Meisner, pemimpin gereja dari Cologne, yang mengikuti jalannya pemilihan. Ratzinger, menurut dia, tampak tetap tenang.Tepuk tangan pertama terdengar ketika perolehan suara Ratziner mencapai 77. Ini adalah angka penting guna mencapai dua per tiga dari 115 kardinal yang mengikuti pemilihan, syarat paus baru terpilih. Tepuk tangan kembali terdengar ketika sisa suara dihitung."Saya menutup wajah, menangis. Dan saya tidak sendirian melakukan hal itu," kata Karl Lehmann, pemimpin gereja Mainz dan ketua Konferensi Gereja Jerman. Ratzinger, 78 tahun, lalu ditanya apakah menerima tanggung jawab baru. Jarum jam belum menunjukkan pukul 18.00 waktu setempat (pukul 21.00 WIB), ketika sang kardinal menjawab tantangan itu. "Dengan Semangat Suci, saya menjawab hasil pemilihan ini dengan: Ya," kata dia. Ia lalu memilih nama Benediktus XVI sebagai "nama resminya".Para kardinal kemudian mengucapkan selamat kepada Ratzinger, dan menerima pemberkatannya. Meisner berada di urutan ke-16 dan orang Jerman pertama yang memberikan selamat. Di depan koleganya itu, ia hanya menyatakan, "Saya tidak bisa mengatakan apapun."Ratzinger menenangkan Meisner. "Dia (Ratzinger) berkata, 'kamu tahu, saya akan datang ke Cologne'," kata Meisner, menunjuk rencana perayaan Hari Pemuda Sedunia di Jerman wilayah barat itu pada 16-21 Agustus 2005. Acara itu sebenarnya akan dihadiri oleh Paus Yohannes Paulus II, yang meninggal 2 April lalu.Sesuai tradisi, paus baru segera mengenakan jubah kebesarannya. Tempat ganti pakaian di Gereja Sistina ini disebut "Ruang Air Mata", karena di sana lah paus baru meneteskan air mata setelah menerima tanggung jawab barunyar.Ketika Ratzinger keluar dari ruangan ganti, jubahnya tampak tidak pas. Sepatunya juga terlalu besar, kata Meisner. Ia mengaku awalnya berpikir, bahwa Ratzinger juga lupa mengenakan topi putihnya. Ternyata, "Topi kebesaran tersamarkan dalam rambut putihnya."Sang paus kemudian dipersilakan makan malam ?setelah penjahit membereskan pakaiannya. Menurut Meisner, penampilan Ratzinger kini kelihatan "tanpa cela".Sang paus menyantap sup buncis kental, salad daging sapi kering, dan sepiring daging. Biarawati lalu membawakanbuah dan makanan penutup. Jamuan makan malam itu ditutup dengan sampanye. "Suasananya sangat gembira, seperti ketika anak-anak berkumpul dengan ayah mereka," kata Meisner. AFP/Budi S

Berita terkait

89 Tahun Julius Darmaatmadja, Dulu Diproklamasikan Paus Yohanes Paulus II sebagai Kardinal

20 Desember 2023

89 Tahun Julius Darmaatmadja, Dulu Diproklamasikan Paus Yohanes Paulus II sebagai Kardinal

Julius Darmaatmadja tokoh Gereja Katolik hari ini berusia 89 tahun. Paus Yohanes Paulus II dulu mengangkatnya sebagai kardinal.

Baca Selengkapnya

Profil Gereja Katedral Jakarta, Tempat pernikahan Jonatan Christie dan Shanju Eks JKT 48

6 Desember 2023

Profil Gereja Katedral Jakarta, Tempat pernikahan Jonatan Christie dan Shanju Eks JKT 48

Pernikahan atlet bulu tangkis Jonatan Christie dan Shania Junianatha atau Shanju eks JKT 48 di Gereja Katedral Jakarta. Ini profil gereja 132 tahun.

Baca Selengkapnya

Eks Kardinal AS Tak Jadi Disidang Kasus Pelecehan Seksual karena Pikun

31 Agustus 2023

Eks Kardinal AS Tak Jadi Disidang Kasus Pelecehan Seksual karena Pikun

Hakim Massachusetts menolak menyidangkan kasus pidana yang menuntut eks Kardinal Katolik Roma atas pelecehan seksual anak hampir 50 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Kunjungi Tempat Ziarah Fatima di Portugal; Tidak Berpidato

6 Agustus 2023

Paus Fransiskus Kunjungi Tempat Ziarah Fatima di Portugal; Tidak Berpidato

Paus Fransiskus melewatkan pembacaan pidato yang ada dalam program kunjungan dua jamnya ke kuil terkenal di dunia di utara Lisbon.

Baca Selengkapnya

Sinead O'Connor Meninggal, Ini Profil dan Aksi Robek Foto Paus Paulus Yohanes II yang Menggegerkan

27 Juli 2023

Sinead O'Connor Meninggal, Ini Profil dan Aksi Robek Foto Paus Paulus Yohanes II yang Menggegerkan

Aksi merobek foto Paus Paulus Yohanes II disebut banyak orang meredupkan karier Sinead O'Connor yang terjadi dua tahun setelah mencetak hit global.

Baca Selengkapnya

Penyanyi Sinead O'Connor Meninggal di Usia 56 Tahun, Susul Putranya

27 Juli 2023

Penyanyi Sinead O'Connor Meninggal di Usia 56 Tahun, Susul Putranya

Kematian Sinead O'Connor ini menyusul putranya, Shane O'Connor yang meninggal Januari tahun lalu setelah sempat menghilang dari RS Kesehatan Mental.

Baca Selengkapnya

Misteri Remaja Hilang di Vatikan 40 Tahun Silam, Paman Korban Mulai Diselidiki

12 Juli 2023

Misteri Remaja Hilang di Vatikan 40 Tahun Silam, Paman Korban Mulai Diselidiki

Kejaksaan Roma menyelidiki kemungkinan keterlibatan paman korban dalam kasus hilangnya seorang remaja 40 tahun di Vatikan, Emanuela Orlandi

Baca Selengkapnya

Disebut Suka Lecehkan Anak Perempuan, Yohanes Paulus II Dibela Paus Fransiskus

17 April 2023

Disebut Suka Lecehkan Anak Perempuan, Yohanes Paulus II Dibela Paus Fransiskus

Paus Fransiskus pada Minggu secara terbuka membela St. Yohanes Paulus II, yang baru-baru ini disebut suka melecehkan anak perempuan dalam sebuah seria

Baca Selengkapnya

Paus Yohanes Paulus II Memaafkan Penembaknya Mehmet Agca 41 Tahun Lalu, Siapa Mehmet Ali Agca?

27 Desember 2022

Paus Yohanes Paulus II Memaafkan Penembaknya Mehmet Agca 41 Tahun Lalu, Siapa Mehmet Ali Agca?

Mehmet Ali Yahya Agca adalah pria Kurdi yang bertanggung jawab atas penembakan dan percobaan pembunuhan terhadap Paus Yohanes Paulus II, 13 Mei 1981.

Baca Selengkapnya

Abu-abu di Seputar Motif Pelaku Penembakan Mendiang Paus Yohanes Paulus II

13 Mei 2022

Abu-abu di Seputar Motif Pelaku Penembakan Mendiang Paus Yohanes Paulus II

Pada 1970-an,sebelum klimaks penembakan Paus Yohanes Paulus II Agca pernah bergabung dengan kelompok teroris sayap kanan Turki Gray Wolves.

Baca Selengkapnya