Lewat Twitter, Presiden Azerbaijan Umumkan Perang  

Reporter

Jumat, 8 Agustus 2014 11:37 WIB

Ilham Aliyev, Presiden Azerbaijan. Sasha Mordovets/Getty Images

TEMPO.CO, Baku - Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengumumkan deklarasi kesiapan perang dengan Armenia. Pengumuman ini tidak dilakukan melalui siaran pers atau konferensi pers, melainkan lewat Twitter. Ini pertama kalinya seorang presiden di negara itu mendeklarasikan perang menggunakan sosial media.

Dalam kurun waktu beberapa hari saja, Ilham sudah mem-posting hampir 60 cuitan ke akun Twitternya @presidentaz tentang situasi tegang antara dua negara bertetangga itu.

"Kami tidak sedang hidup dalam damai, kami hidup dalam situasi perang. Setiap orang harus tahu itu," kata Ilham melalui akun Twitternya pada 7 Agustus 2014 pukul 07.46 malam waktu setempat seperti dilansir new.com.au, Jumat, 8 Agustus 2014.

Cuitan itu dilanjutkan dengan posting-an cuitan lainya."Perang belum berakhir. Ini baru tahap pertama. Langkah kedua juga segera mulai."

Tiga menit sebelumnya, Ilham mengirimkan pesan di Twitternya. "Kesatuan wilayah kami akan dipulihkan. Ada sejumlah faktor yang mampu menyelesaikannya. Azerbaijan semakin kuat."

Cuitan Presiden Ilham pertama kali muncul menyusul serangan dari pasukan Armenia terhadap sejumlah pasukan Azerbaijan baru-baru ini. Konflik bersenjata itu menewaskan sejumlah pasukan Azerbaijan.

Ketegangan antara Azerbaijan dan Armenia sudah berlangsung sejak tahun 1988. Pemicunya adalah perebutan kawasan Nagorno-Karabakh setelah kedua negara merdeka dari Uni Sovyet. Konflik berdarah tak terhindarkan hingga menewaskan 30 ribu orang. Kemudian disepakati gencatan senjata pada 1994.

NEWS.COM.AU | MARIA RITA




Baca juga:
Tarif Bus Naik 60 Persen, Inflasi Naik 0,5 Persen
Jamu Mitra Kukar, Persela Wajib Menang
Rusia Larang Pesawat Ukraina Terbang di Wilayahnya
Adnan Buyung: Penambahan Materi Baru Tidak Adil

Berita terkait

Prihatin Gadis Turki Dibunuh, Pria Azerbaijan Pakai Rok Mini

24 Februari 2015

Prihatin Gadis Turki Dibunuh, Pria Azerbaijan Pakai Rok Mini

Ozgecan Aslan, 20 tahun, dibunuh di Turki setelah melawan saat hendak diperkosa. Muncul gerakan solidaritas unik dari Azerbaijan.

Baca Selengkapnya

19 Tahun Buron, Bekas Presiden Azerbaijan Kembali  

9 Agustus 2011

19 Tahun Buron, Bekas Presiden Azerbaijan Kembali  

Ia kembali untuk menghadiri pemakaman putranya.

Baca Selengkapnya

Wikileaks: Diplomat Amerika Ngegosipin Ibu Negara Azerbaijan

14 Desember 2010

Wikileaks: Diplomat Amerika Ngegosipin Ibu Negara Azerbaijan

Diplomat AS mengomentari Mehriban yang kerap berdandan seronok dan hobi operasi plastik.

Baca Selengkapnya