Sejumlah anggota tim Samaritan Purse memberikan pamplet dan penjelasan kepada warga tentang virus ebola di Monrovia, Liberia. Peace Corps Amerika Serikat menarik sementara 340 relawan dari Liberia, Sierra Leone dan Guinea dikarenakan virus ebola. REUTERS/Samaritan's Purse/Handout via Reuters
TEMPO.CO, Monrovia – Tentara Liberia telah menyiapkan blokade untuk menghentikan orang-orang dari wilayah barat menyebarkan wabah ebola ke Ibu Kota Monrovia. Tindakan ini diambil menyusul penetapan status darurat ebola yang telah menewaskan lebih dari 930 orang di Afrika Barat tahun ini. (Baca: Liberia Umumkan Darurat Ebola)
Dengan adanya blokade ini, kota-kota di wilayah barat Liberia, seperti Robertsport dan Tubmanburg yang sangat bergantung pada Monrovia, bisa merasakan dampak yang begitu besar. Salah seorang warga Tubmanburg, lewat siaran radio, menyampaikan keluhannya bahwa persediaan beras dan makanan pokok lain semakin menipis.
Sementara itu, Kepala Asosiasi Tenaga Kesehatan Nasional Liberia mengatakan, meski status darurat diperlukan, warga seharusnya diberi waktu untuk mempersiapkan diri. Tak hanya itu, ketakutan akan wabah ini telah mendorong pekerja rumah sakit meninggalkan klinik mereka, sehingga banyak klinik yang sekarang tutup.
Tak hanya di Liberia, mengutip laporan BBC pada Kamis, 7 Juli 2014, pasukan keamanan Sierra Leone juga telah memberlakukan blokade menyeluruh di wilayah timur negara yang terkena ebola.
"Tidak ada kendaraan atau orang yang diizinkan masuk atau keluar dari distrik, kecuali orang-orang yang membawa makanan pokok dan obat-obatan,” kata kepala kepolisian di wilayah timur Sierra Leone.