Liberia Umumkan Darurat Ebola

Reporter

Kamis, 7 Agustus 2014 13:59 WIB

Relawan bersiap menggunakan pakaian pelindung saat akan memindahkan jenazah korban Ebola di Pendebu, Sierra Leone, 18 Juli 2014. REUTERS/WHO/Tarik Jasarevic

TEMPO.CO, Monrovia – Setelah Sierra Leone dan Nigeria, kini giliran Liberia yang mengumumkan status darurat dalam menghadapi wabah penyebaran virus ebola. Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf mengatakan status darurat tersebut akan diberlakukan selama 90 hari ke depan. Pada periode itu, beberapa hak sipil mungkin harus dibekukan.

“Pemerintah dan rakyat Liberia memerlukan langkah luar biasa untuk keberlangsungan negara dan demi keselamatan nyawa kita semua. Ketidakpedulian dan kemiskinan serta praktek-praktek budaya dan keagamaan yang mengakar memperparah penyebaran penyakit ini,” kata Sirleaf, seperti dikutip BBC, Kamis, 7 Agustus 2014.

Para pakar kesehatan sebelumnya menyatakan krisis ebola di Liberia kian buruk lantaran sebagian besar orang lebih memilih untuk merawat kerabat yang terpapar virus di rumah ketimbang membawa mereka ke pusat isolasi. (Baca juga: Dua Pasien Ebola Amerika Gunakan Obat ZMapp)

Wabah ebola telah merebak di kawasan barat Afrika, terutama di Guinea, Sierra Leone, dan Nigeria. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), korban meninggal akibat ebola telah mencapai 932 orang. Dari jumlah itu, sedikitnya 282 orang berasal dari Liberia.

Untuk mengatasinya, pada akhir Juli lalu Presiden Sierra Leone telah mencetuskan keadaan darurat bagi kesehatan publik demi mencegah penyebaran virus. Dia mengatakan lokasi pusat wabah ebola di kawasan timur negaranya akan dikarantina. Ia juga telah menginstuksikan aparat keamanan untuk mengetatkan penjagaan. (Baca: Sierra Leone Terapkan Status Darurat Ebola)

Sebagai bagian dari langkah pencegahan, dia juga menginstruksikan para pelancong di bandara agar mencuci tangan dengan obat suci hama.

Langkah serupa juga ditempuh Nigeria. Menteri Kesehatan Nigeria Onyebuchi Chukwu mendeklarasikan keadaan darurat dan mengatakan bahwa "semua orang di dunia berisiko" (terpapar ebola) karena penyebaran virus ini bisa melalui udara.

ANINGTIAS JATMIKA | BBC

Terpopuler
Arab Saudi Biayai Tentara Libanon Rp 14 Triliun
Hadapi ISIS, Angkatan Udara Irak Bantu Kurdi
Korban Gempa di Cina Mencapai 589 Orang














Advertising
Advertising










Berita terkait

Film KHD, Debut Produser Maudy Ayunda hingga Mengangkat Kisah Ki Hadjar Dewantara

47 detik lalu

Film KHD, Debut Produser Maudy Ayunda hingga Mengangkat Kisah Ki Hadjar Dewantara

Film KHD yang mengangkat kisah hidup tokoh pendidikan Ki Hadjar Dewantara akan disutradarai oleh Gina S. Noer dan Maudy Ayunda sebagai produser

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Rokan Tambah Produksi Minyak dari Lapangan Minyak Tua

9 menit lalu

Pertamina Hulu Rokan Tambah Produksi Minyak dari Lapangan Minyak Tua

Pertamina Hulu Rokan menyebut lapangan minyak tua dan sempat tidak berfungsi dapat digunakan kembali dengan keuntungan yang banyak atau difungsikan sebagai kilang minyak lagi

Baca Selengkapnya

Cara Mengurangi Kesedihan buat yang Baru Kehilangan Ibu

9 menit lalu

Cara Mengurangi Kesedihan buat yang Baru Kehilangan Ibu

Untuk yang baru saja kehilangan ibu, berikut lima tips pakar untuk mengatasi emosi yang sulit sekaligus menyambut Hari Ibu Internasional pada 12 Mei.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UGM Kembangkan Alat Skrining Pencegahan Malnutrisi Pasien di Rumah Sakit

13 menit lalu

Guru Besar UGM Kembangkan Alat Skrining Pencegahan Malnutrisi Pasien di Rumah Sakit

Guru Besar UGM, Profesor Susetyowati, mengembangkan sistem skrining untuk mencegah malnutrisi pasien dalam perawatan. Skrining hanya butuh 5 menit.

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

14 menit lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Mahfud Md: Pilpres 2024 Secara Hukum Sudah Selesai, tapi Secara Politik Belum

14 menit lalu

Mahfud Md: Pilpres 2024 Secara Hukum Sudah Selesai, tapi Secara Politik Belum

Mahfud Md mengatakan Pilpres 2024 secara hukum konstitusi sudah selesai, tapi secara politik belum karena masih banyak yang bisa dilakukan.

Baca Selengkapnya

Pemilik Bukanagara Coffee and Roastery Blak-blakan Usai Viral Diisukan Telat Bayar Gaji Karyawan

18 menit lalu

Pemilik Bukanagara Coffee and Roastery Blak-blakan Usai Viral Diisukan Telat Bayar Gaji Karyawan

Willawati, produser film layar lebar Budi Pekerti terseret di kasus dugaan tunggakan gaji karyawan kafe Bukanagara Coffee and Roastery yang viral.

Baca Selengkapnya

243 Orang Daftar ke Golkar untuk Pilkada Sumut, Ijeck Sebut Penjaringan Lewat 3 Tahapan Survei

23 menit lalu

243 Orang Daftar ke Golkar untuk Pilkada Sumut, Ijeck Sebut Penjaringan Lewat 3 Tahapan Survei

Golkar melakukan survei untuk mengetahui nama-nama tokoh yang punya peluang paling kuat untuk menang dalam Pilkada Sumut.

Baca Selengkapnya

Polda Papua sebut TPNPB Serang Polsek dan Koramil di Distrik Homeyo dari Berbagai Sisi

26 menit lalu

Polda Papua sebut TPNPB Serang Polsek dan Koramil di Distrik Homeyo dari Berbagai Sisi

Serangan terbaru TPNPB di Intan Jaya terjadi dalam dua hari berturut

Baca Selengkapnya

Soal Gibran Ikut Susun Kabinet, Pakar Hukum Tata Negara Sebut Wapres Hanya Ban Serep

29 menit lalu

Soal Gibran Ikut Susun Kabinet, Pakar Hukum Tata Negara Sebut Wapres Hanya Ban Serep

Feri Amsari menanggapi soal Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, yang disebut mengambil bagian dalam menyusun kabinet mendatang.

Baca Selengkapnya