Arab Saudi Biayai Tentara Libanon Rp 14 Triliun  

Reporter

Editor

Rosalina ocha

Rabu, 6 Agustus 2014 14:36 WIB

Raja Arab Saudi, Abdullah bin Abdulaziz Al Saud dan Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama. arabnews.com

TEMPO.CO, Jeddah - Arab Saudi memberikan bantuan dana kepada tentara Libanon yang tengah berjuang melawan kelompok pemberontak di perbatasan Suriah. Arab Saudi memberikan dana sebesar US$ 1,25 miliar (Rp 14,68 triliun) untuk memperkuat keamanan di wilayah Libanon yang berbatasan dengan Suriah.

"Raja Abdullah telah memberitahu saya keputusannya yang dermawan untuk memberikan tentara Libanon dana satu miliar dolar untuk memperkuat kemampuan dalam menjaga keamanan Libanon," kata mantan Perdana Menteri Hariri kepada wartawan di Jeddah, seperti dilansir AsiaOne, Rabu, 6 Agustus 2014.

Berbicara dari istana Raja Abdullah di Kota Saudi, Laut Merah, Jeddah, perwakilan politik paling menonjol komunitas Sunni Libanon itu mengatakan bahwa mereka telah menerima bantuan dana tersebut. "Bantuan ini sangat penting, terutama pada situasi sekarang saat Libanon tengah memerangi terorisme," kata Hariri.

Sejak Sabtu lalu, tentara Libanon terlibat bentrok dengan kelompok militan di Kota Arsal, sebelah timur negara tersebut. Wilayah yang didominasi oleh kaum Sunni Arab Saudi itu telah dibiayai paket peralatan militer Prancis senilai US$ 3 miliar (Rp 35,23 triliun) dan persenjataan untuk pasukan tentara Libanon. (Baca: ISIS Kuasai Kota Pertama di Libanon)

Panglima militer Libanon Jenderal Jean Kahwaji pada Selasa kemarin mendesak Prancis mempercepat pasokan senjata yang dijanjikan untuk membantu pasukannya.

Raja Arab Saudi, Abdullah, telah menyatakan dukungan untuk Beirut dalam melawan terorisme saat berbicara pada sambungan telepon dengan mantan Presiden Libanon Michel Sleiman. "Raja juga menegaskan tekadnya untuk mempercepat pelaksanaan dukungan bagi tentara Libanon," kata kantor Kepresidenan. (baca juga: Milisi Libanon Serang Israel dengan Roket)

Pertempuran di Arsal adalah kekerasan terburuk yang melanda wilayah perbatasan itu sejak 2011 saat pecahnya pemberontakan bersenjata di Suriah terhadap Presiden Bashar al-Assad.

Libanon menjadi tuan rumah bagi satu juta pengungsi Suriah. Meskipun kebijakan resmi negara itu adalah netral dalam konflik yang terjadi di Suriah, tapi lambat laun terlihat pemberontak hendak merebut perbatasan.

Pertempuran di Arsal telah menyebabkan 16 tentara tewas dan 85 lainnya terluka. Di lain pihak, puluhan pemberontak dilaporkan tewas bersama dengan tiga warga sipil. Sedangkan 22 tentara lainnya hilang, kemungkinan dijadikan sandera oleh kelompok militan pemberontak.

ASIAONE | ROSALINA

Terpopuler Dunia:
Pria Saudi Tak Boleh Nikahi Wanita dari Negara Ini
Indonesia Cegah WNI Pro-ISIS Keluar Negeri
Indonesia Pindahkan Fungsi KBRI Tripoli ke Tunisia
Gencatan Senjata Gaza, Israel Tarik Pasukan Darat

Berita terkait

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

13 November 2017

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

Arab Saudi masuk daftar hitam PBB untuk kasus pembunuhan anak-anak di Yaman yang jumlahnya mencapai 683 anak.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

25 Oktober 2017

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

Pengadilan Arab Saudi membebaskan Grup Saudi Bin Laden dari kewajiban membayar kompensasi kepada korban crane jatuh di Mekah tahun 2015.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

25 Oktober 2017

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

Putra mahkota mengatakan Arab Saudi akan mengembalikan agama Islam menjadi moderat dan berpandangan terbuka terhadap semua agama.

Baca Selengkapnya

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

6 Oktober 2017

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

Raja Salman dan Putin bersepakat Saudi membeli senjata sistem pertahanan udara S-400 senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

4 Oktober 2017

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

Raja Salman akan berkunjung ke Rusia untuk pertama kalinya Kamis depan.

Baca Selengkapnya

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

23 Agustus 2017

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

Remaja berusia 14 tahun ditangkap polisi Arab Saudi akibat goyang Macarena di jalan

Baca Selengkapnya

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

15 Agustus 2017

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

Sebuah bocoran email mengungkap bahwa Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman menginginkan negaranya keluar dari perang Yaman.

Baca Selengkapnya

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

15 Agustus 2017

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

Abdallah Al Shaharani, penyanyi Arab Saudi ini melakukan gerakan dabbing dalam sebuah festival musik

Baca Selengkapnya

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

14 Agustus 2017

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

Arab Saudi minta bantuan Irak memperbaiki hubunganya dengan Iran.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

2 Agustus 2017

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

Proyek ini dalam rangka mengurangi ketergantungan Arab Saudi akan pendapatan dari penjualan minyak.

Baca Selengkapnya