Polri Akan Kirim Ahli DNA ke Ukraina  

Reporter

Selasa, 22 Juli 2014 05:57 WIB

Foto Yuli Hastini bersama suami dan kedua anaknya. Yuli sekeluarga termasuk penumpang pesawat Malaysia Airlines MH17yang ditembak jatuh di Donesk, Ukraina, 17 Juli 2014. AP

TEMPO.CO, Jakarta: Kepala Divisi Humas Markas Besar Kepolisian RI Ronny Franky Sompie mengatakan Polri akan mengirimkan satu tim ahli DNA untuk membantu identifikasi warga negara Indonesia (WNI) korban pesawat Malaysia Airlines MH17. Menurut Ronny, tim akan dikirim ke Ukraina bersama dengan perwakilan Kementerian Luar Negeri.

"Ada 7 orang yang akan dikirim. Mereka adalah anggota DVI (Disaster Victimology Identification) dari Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokes) Polri," kata Ronny saat dihubungi Tempo, Senin, 21 Juli 2014.

Ronny mengatakan tugas mereka adalah mencocokkan DNA (antemortem) keluarga dengan DNA WNI (postmortem) yang menjadi korban. Menurut Ronny, tim ini adalah hasil koordinasi sebelumnya dengan Kementerian Luar Negeri, Kedutaan Besar Malaysia, dan pihak Malaysia Airlines.

"Tapi, saya belum dapat jadwal kapan mereka akan berangkat karena masih menunggu lampu hijau dari sana (Pemerintah Ukraina)," kata Ronny. (Baca juga: Tujuh Polisi Indonesia Masuk Tim Investigasi MH17)

Adapun, DVI merupakan tim khusus yang telah memiliki pengalaman internasional dalam mengungkap kasus-kasus identifikasi DNA korban kecelakaan. Ronny memberi contoh pada kasus jatuhnya pesawat Sukhoi di Bogor. DVI yang akhirnya mengungkap identitas korban pesawat tersebut. Selain itu, DVI juga selalu berperan dalam identifikasi korban ledakan bom yang pernah ada di Indonesia.

"Mereka bukan orang sembarangan. Tim ini akan dipimpin oleh Kombespol dr Anton Papilani yang senior dalam bidang ini," kata Ronny.

Sebelumnya, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Ukraina mengupayakan koordinasi dengan berbagai pihak terkait dengan jatuhnya pesawat MH17 milik maskapai Malaysia Airlines. KBRI di Ukraina menyatakan siap memfasilitasi penyampaian informasi dari negeri di timur Eropa itu kepada kerabat korban di Indonesia. (Baca juga: Pengiriman Jasad Korban MH17 Tertunda)

Dalam rilis pers yang diterima Tempo, Sabtu, 19 Juli 2014, KBRI di Ukraina berjanji untuk menindaklanjuti penanganan jenazah korban. Mereka berusaha agar jenazah korban segera dievakuasi, diidentifikasi, dan dikembalikan pada keluarga untuk dimakamkan di Tanah Air.

YOLANDA RYAN ARMINDYA

Berita terpopuler:

Jembatan Comal Rusak, Ongkos Tiket Bus Naik
Lebaran Ini, Pendapatan KAI Tak Naik Signifikan
Saham Malaysia Airlines Makin Melorot

Berita terkait

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

2 hari lalu

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

Badan Bank Tanah menandatangani nota kesepahaman dengan Kepolisian tentang sinergi pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pengelolaan tanah.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

2 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

2 hari lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

5 hari lalu

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Sebanyak 4.266 personel gabungan TNI dan Polri mengamankan penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

5 hari lalu

Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

ISESS sebut penangkapan polisi yang diduga terlibat kasus narkoba perlu diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

5 hari lalu

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

5 hari lalu

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

Puslabfor Polri melakukan investigasi kebakaran di Mampang, Jakarta yang mengakibatkan 7 lorban meninggal. Apa saja tugas Puslabfor?

Baca Selengkapnya

Cara Perpanjang SKCK 2024 Lewat Aplikasi Presisi Polri dan Biayanya

6 hari lalu

Cara Perpanjang SKCK 2024 Lewat Aplikasi Presisi Polri dan Biayanya

Tata cara perpanjang SKCK 2024 secara online bisa dilakukan melalui aplikasi PRESISI POLRI Super App. Ketahui syarat dan biaya terbarunya.

Baca Selengkapnya

Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

6 hari lalu

Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan, ke depan bakal banyak tantangan yang akan dihadapi polisi dan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

7 hari lalu

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

7.000 lebih personel gabungan Polri-TNI berjaga di MK pada hari ini.

Baca Selengkapnya