TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Kesehatan Gaza mencatat jumlah korban tewas hingga hari ini mencapai 333 jiwa, temasuk 77 anak -anak, 24 perempuan dan 18 warga lanjut usia. Korban yang terluka juga mencapai lebih dari 2.384 sejak Israel menggempur wilayah Gaza pada hari ke 12 dari operasi militer yang disebut "Operation Protective Edge."
Jumlah tersebut tidak seimbang dibandingkan dengan korban dari pihak Israel. Satu warga Israel tewas dan dua lainya terluka akibat serangkan roket pada Bedouin Communnity dekat kota Dimona. Serangan itu menambah jumlah warga sipil Israel yang tewas menjadi dua orang. (baca : Digempur 11 Hari, 260 Warga Gaza Tewas)
Kedua kubu baku tembak beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, mengatakan Amerika keprihatinan akan terjadinya perang di wilayah tersebut. "Kami sangat prihatin tentang risiko eskalasi lebih lanjut dan hilangnya nyawa orang-orang yang tidak berdosa," kata Obama, seperti dikutip dari Al-Jazeera, Sabtu, 19 Juli 2014. Dia berharap Israel dapat meminimalkan korban sipil.
Militer Israel menyatakan pihaknya akan menyerang terowongan yang digunakan oleh Hamas. Tentara Israel mengintensifkan serangan darat yang bertujuan menghancurkan terowongan lintas-perbatasan Hamas. (baca :SBY Kecam Serangan Darat Israel ke Gaza)
Perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan operasi darat diperlukan untuk menangani terowongan Hamas yang digunakan sebagai cara untuk menggempur militernya. Namun dia mengakui cara ini mungkin tak sepenuhnya berhasil.
Jumat lalu, serangan melalui terowongan yang dilakukan pejuang Qassam itu berhasil digagalkan oleh militer Israel. Namun penyerangan balik itu membuat Israel kehilangan satu pejuang militernya.
Selain itu, Al Jazeera melaporkan tembakan berlangsung tanpa henti dari sejumlah tank yang berada pada perbatasan timur Gaza pada hari Sabtu. Hampir setiap 10 detik tembakan beruntun yang berasal dari tank-tank Israel.
Serangan tank terkonsentrasi di sepanjang Gaza timur, berbatasan Israel tempat banyak korban sipil di daerah tersebut berjatuhan. Tidak hanya tank, Israel juga melancarkan serangan artileri secara masif ke wilayah tersebut dengan menggunakan drone, jet dan helikopter yang berpatroli di udara.
Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon mendukung upaya kedua pihak melakukan gencatan senjata. Ki-moon akan membantu Israel dan Palestina mencari solusi damai.
ALI HIDAYAT | AL JAZEERAA
Berita Terpopuler
Milisi Penembak MH17: Kami Menembak Mayat
Pernyataan Obama Soal MH17 Dicaci di Twitter
Isi Kargo MH17, Surat Diplomatik sampai Suku Cadang Helikopter
Jembatan Comal Amblas, Jalur Alternatif Molor 30Km
