Barang-barang milik penumpang pesawat Malaysia Airlines MH17, yang ditembak jatuh di wilayah Donesk, Ukraina, 18 Juli 2014. REUTERS/Maxim Zmeyev
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah video yang dilansir Vice News menyiarkan kondisi di wilayah Grabovo, Distrik Dontesk, Ukraina, lokasi jatuhnya pesawat MH17 yang ditembak kelompok separatis pro-Rusia. Dalam video tersebut ditayangkan betapa nahasnya kondisi korban. Rangka pesawat bahkan hancur hingga berkeping-keping. (Baca: Milisi Penembak MH17: Kami Menembak Mayat)
"Awalnya terdengar raungan di langit, lalu ada ledakan. Kemudian pesawat mulai jatuh dan asap mengepul," ujar seorang warga Kota Rassypnoe yang tinggal sekitar 8 kilometer sebelah barat Grabovo, lokasi jatuhnya MH17. Kutipannya dicuplik dalam wawancara dengan Vice News pada Kamis, 17 Juli 2014 waktu setempat. (Baca: Igor Strelkov, Milisi yang Tertawa Saat MH17 Jatuh)
"Suara pesawat jatuh dan meledak terdengar lebih dulu. Lalu di sini tubuh-tubuh manusia mulai jatuh dari langit ke atap rumah dan kebun kami," ujarnya sambil menunjukkan sesosok jasad yang tergeletak di belakang kebun jagung miliknya. (Baca: MH17 Ditembak, 3 dari 8 Tokoh Dunia 'Tunjuk' Rusia)
"Kukira mereka adalah bom," ujar warga tersebut panik. Ketika tubuh korban jatuh dari langit, mereka berlari ketakutan. Namun, setelah benda itu sampai di tanah dan tak meledak, mereka baru memberanikan diri melihat dari dekat. Ternyata itu adalah tubuh manusia yang sudah terkoyak. "Bagaimana kalian akan mengevakuasi ini?" ujarnya sambil menunjukkan jasad korban yang telah ditutup plastik biru. (Baca: Mengenal Rudal yang Tembak Jatuh MH17)
Warga Kota Possypnoe membentuk tim kecil untuk mencari korban lain di sekitar rumah dan kebun mereka. Luas wilayah pencarian meliputi dua daerah, yakni Grabovo dan Rassypnoe. Dalam tayangan video diperlihatkan warga yang mayoritas berprofesi sebagai penambang mencari jasad korban di kebun bunga matahari yang sedang tumbuh subur.
Pencarian akan dilakukan hingga seluruh jasad ditemukan. "Kami akan terus mencari. Kami juga warga sipil, mereka warga sipil. Inilah kerugian akibat perang," ujarnya.
