TEMPO.CO, Jakarta - Serangan udara Israel mulai menarget masjid di Jalur Gaza di Palestina. Sampai hari ini, korban tewas mencapai 120 orang, termasuk di antaranya wanita dan anak-anak. Belum ada tanda-tanda Israel mengurangi intensitas serangan.
Serangan Israel memasuki hari kelima hari ini dalam upaya yang mereka sebut untuk menghentikan serangan roket tanpa henti terhadap warganya oleh Hamas. Tidak ada korban jiwa di pihak Israel. Sebaliknya, kata juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Kidra, selain korban tewas di pihak Palestina, sebanyak 920 orang mengalami luka-luka. Puluhan korban tewas adalah warga sipil, meskipun rincian yang tepat masih belum jelas.
Hamas menyatakan serangan udara Israel hari ini menyasar dua masjid. "Pengeboman dua masjid di Gaza semalam menunjukkan bagaimana barbarnya mereka," kata Husam Badran, juru bicara Hamas di Doha, Qatar.
Militer Israel merilis sebuah foto udara dari masjid yang dihancurkan. Namun mereka menyatakan masjid hanya kedok untuk menyembunyikan roket. Menurut mereka, kelompok Hamas menyalahgunakan tempat ibadah untuk menyembunyikan senjata dan membangun jaringan terowongan bawah tanah.
"Hamas secara sistematis mengeksploitasi dan memilih untuk menempatkan warga Palestina di Gaza dalam bahaya dan terus mencari posisi mereka di antara daerah-daerah sipil dan masjid," kata Letnan Kolonel Peter Lerner, juru bicara militer Israel.
Militan Gaza telah menembakkan sekitar 700 roket dan mortir terhadap Israel dalam lima hari pertempuran. Iron Dome, sistem pertahanan yang didanai Amerika Serikat, telah dicegat lebih dari 130 roket.
Militer Israel menyatakan telah menyerang lebih dari 1.100 sasaran, termasuk peluncur roket, pusat komando dan manufaktur senjata, serta fasilitas penyimpanan. Serangan itu merupakan pertempuran paling sengit sejak serangan yang sama pada bulan November 2012 untuk menghentikan tembakan roket Gaza. Pecahnya kekerasan mengikuti penculikan dan pembunuhan tiga remaja Israel di Tepi Barat, serta penculikan dan pembunuhan seorang remaja Palestina dalam serangan balas dendam beberapa pekan kemudian.
AP | INDAH P.
Berita terkait
Lee Young Ae Donasikan 50 Juta Won untuk Bantu Anak-anak di Gaza
22 November 2023
Donasi dari Lee Young Ae akan diberikan untuk mendukung perawatan medis bagi anak-anak di zona konflik jalur Gaza
Baca SelengkapnyaDikritik Bersikap Netral Atas Konflik Gaza, Selena Gomez Akan Tinggalkan Instagram
3 November 2023
Selena Gomez menghapus akun Instagram-nya, setelah dikritik karena komentarnya mengenai konflik Gaza
Baca SelengkapnyaElon Musk Belum Bisa Pasok Internet ke Gaza Lewat Starlink, Mengapa?
31 Oktober 2023
Meskipun layanan telekomunikasi telah pulih di Gaza, seruan untuk bantuan internet Starlink milik Elon Musk terus berlanjut.
Baca SelengkapnyaKeadaan Warga dan Infrastruktur di Jalur Gaza dan Israel Setelah 8 Hari Konflik
16 Oktober 2023
Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Jalur Gaza Utara merupakan salah satu bangunan yang hancur dengan kerusakan paling parah pada stasiun oksigen.
Baca SelengkapnyaSudah Lewat 8 Hari Konflik Hamas Vs Israel di Jalur Gaza dalam Angka
16 Oktober 2023
Bagaimana keadaan masyarakat dalam konflik Hamas vs Israel di Jalur Gaza? Korban jiwa dari sipil terus bertambah.
Baca SelengkapnyaIsrael Blokade Total Jalur Gaza, Bagaimana Kelangsungan Hidup Warga Gaza?
13 Oktober 2023
Blokade total yang dilakukan oleh Israel semakin membuat puluhan ribu warga Jalur Gaza sengsara
Baca SelengkapnyaIsrael Blokade Total Jalur Gaza, Apa yang Dilakukannya?
13 Oktober 2023
Dalam menjalani hidupnya sehari-hari, sebagian warga Jalur Gaza juga sebenarnya bergantung pada Israel.
Baca SelengkapnyaTerjepit di Jalur Gaza
11 Oktober 2023
Jutaan warga sipil di Jalur Gaza, Palestina, kini terjebak di tengah pertempuran antara antara militer Israel dan kelompok Hamas.
Baca SelengkapnyaIsrael Melarang Minyak dan Gas Masuk ke Jalur Gaza
3 Agustus 2018
Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, mengeluarkan perintah pelarangan pasokan minyak dan gas masuk ke Jalur Gaza melalui Kerem Shalom.
Baca SelengkapnyaDikepung Israel, 80 Persen Pabrik di Gaza Palestina Tutup
18 Juli 2018
Akibat pengepungan Israel, 80 persen pabrik di Jalur Gaza Palestina tutup atau setidaknya semaput.
Baca Selengkapnya