Maskapai AS Wajibkan Penumpang Nyalakan Ponsel  

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Selasa, 8 Juli 2014 06:35 WIB

Ilustrasi bandara. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, New York - Otoritas penerbangan Amerika Serikat membuat regulasi baru. Kini penumpang di beberapa bandara di luar negeri yang menawarkan penerbangan tujuan Amerika Serikat segera akan diminta untuk menyalakan perangkat elektronik mereka sebelum naik ke pesawat. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan keamanan penerbangan, kata seorang pejabat kontraterorisme.

Ia menyatakan para pejabat intelijen mengkhawatirkan upaya terbaru Al-Qaeda untuk menghasilkan bom yang tak bisa terdeteksi melalui keamanan bandara. Tidak ada indikasi bahwa bom tersebut telah dibuat atau bahwa ada ancaman spesifik bagi AS. Akan tetapi, intelijen memiliki informasi bahwa Al-Qaeda dan kelompok-kelompok sejenis telah menyempurnakan bahan peledak yang bisa disembunyikan di sepatu, barang elektronik, atau kosmetik.

Oleh karena itu, Badan Keamanan Transportasi AS (TSA) meminta penumpang yang datang ke AS dari beberapa bandara harus menghidupkan perangkat seperti ponsel sebelum naik ke pesawat. "Perangkat yang tidak bisa menyala tidak akan diizinkan masuk ke pesawat," katanya.

Keamanan diperketat bagi pendatang dari luar negeri setelah pejabat intelijen AS prihatin mengenai banyaknya pemuda AS dan Eropa yang melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan gerilyawan di sana. Ketakutan utamanya adalah bahwa seorang pejuang dengan paspor AS atau negara Barat lainnya, yang karenanya dapat dikenakan pemeriksaan keamanan kurang ketat, bisa membawa bom tersebut ke dalam pesawat untuk diledakkan.

Selain itu, beberapa bandara di luar AS juga akan melakukan pemeriksaan tambahan. Namun, TSA tidak mengungkapkan bandara mana saja yang akan melakukan pemeriksaan tambahan itu. Data menunjukkan bahwa lebih dari 250 bandara asing menawarkan layanan nonstop ke AS.

REUTERS | INDAH P.


Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya