Konflik Israel-Palestina, Korban Tewas Bertambah

Kamis, 3 Juli 2014 13:30 WIB

Anak laki-laki Palestina memanjat besi dengan api dibawahnya saat latihan semi militer yang diselenggarakan oleh Hamas di Rafah Jalur Gaza, Palestina, 9 Juni 2014. (Abed Rahim Khatib/Getty Images)

TEMPO.CO, Washington - Belum reda panasnya konflik Timur Tengah yang diperparah dengan kematian tiga remaja Israel awal pekan ini, ditemukan lagi jasad remaja tak bernyawa pada Rabu pagi. Kali ini remaja Palestina bernama Mohammed Abu Khdeir, 17 tahun.

Tubuhnya ditemukan terbakar beberapa jam setelah ia dilaporkan dipaksa masuk ke sebuah mobil di utara Jerusalem, kawasan Beit Hanina. Kematian Khdeir memicu kemarahan pemimpin Palestina.

Mereka menyebut Israel bertanggung jawab atas pembunuhan ini. Kejadian ini diduga diduga aksi balasan atas kematian remaja Israel. Berita tersebut segera memicu kerusuhan. Setidaknya 200 warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan polisi Israel di Beit Hanina dan Shuafat. Polisi melepaskan gas air mata dan granat. Mereka juga menutup pusat keagamaan di kota tersebut.

Kerusuhan menjalar ke Tepi Barat. Di sana dilaporkan warga Israel melempari warga Palestina dengan batu di dekat Desa Jaba.

Peristiwa ini sekaligus mengundang amuk warga dunia maya. Saat kematian tiga remaja Israel, Naftali Fraenkel and Gilad Shaar, 16 tahun, and Eyal Yifrach, 19 tahun, telah terbentuk akun Facebook bernama “Rakyat Israel Menuntut Balas Dendam” yang diikuti oleh puluhan ribu orang. Pihak Israel menuding Hamas sebagai pelakunya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendesak seluruh pihak untuk tidak main hakim sendiri. Dia berjanji segera menginvestigasi pelaku. Wali Kota Jerusalem Nir Barkat juga menyatakan sikap senada. Dia mengecam pembunuh remaja Palestina, menyebutnya dengan mengerikan dan tindakan barbar.

Menteri Kehakiman Israel Tzipi Livni memperingatkan warganya. “Mereka yang ingin mengubah Israel menjadi masyarakat teroris akan ditahan,” ujarnya. Dia berjanji tidak akan mentoleransi pihak yang main hakim sendiri.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry yang berusaha menghidupkan kembali pembicaraan damai Israel-Palestina mengungkapkan duka citanya. “Tidak ada kata yang cukup untuk mengungkapkan duka cita kami bagi warga Palestina.” Ia pun menyeru semua pihak menahan diri.

Yishai Fraenkel, paman salah satu pemuda Israel yang sebelumnya terbunuh, juga menyerukan ketenangan. Menurut dia, jika motif pembunuhan Khdeir adalah nasionalisme, itu tindakan menakutkan dan mengejutkan. “Tidak ada perbedaan dalam darah. Pembunuhan adalah pembunuhan, apa pun kewarganegaraan atau usianya. Tidak ada pembenaran, pemaafan dan pengampunan untuk pembunuhan,” ujarnya.

THE STAR | ATMI PERTIWI






Berita Lainnya:






15 Jam Diinterogasi, Sarkozy Dalam Pantauan Hakim
Pesawat Kargo Tabrak Gedung di Kenya, 4 Tewas
Mertua Sarkozy: Ini Saat Tepat Memotong Kakinya
Dijerat Korupsi, Sarkozy Terancam Dibui 10 Tahun
Korupsi, Sarkozy Tuding Partai Sosialis 'Otaknya'

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

1 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

3 hari lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

4 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

6 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

7 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

8 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

10 hari lalu

Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

Analisis Deu Calion Futures (DCFX) menyebut harga emas turun karena kekhawatiran terhadap konflik di Timur Tengah mereda.

Baca Selengkapnya

Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

10 hari lalu

Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

Rupiah saat ini sedang menghadapi tekanan mata uang yang sangat besar dan lonjakan arus keluar modal.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

11 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

12 hari lalu

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya