Relawan berkumpul untuk bergabung dengan Angkatan Darat Irak untuk melawan militan Sunni, yang telah mengambil alih Mosul dan provinsi Northern lainnya, di Baghdad, Irak, 13 Juni 2014. Militan dari Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) menyerbu kota utara Mosul awal pekan ini dan selatan Baghdad dalam serangan terhadap pemerintah pimpinan Syiah. REUTERS/Ahmed Saad
TEMPO.CO, Washington - Presiden Amerika Serikat Barack Obama telah memerintahkan sekitar 200 lebih pasukan untuk mengamankan warga Amerika dan kekayaan AS di Irak, Senin, 30 Juni 2014. Selain pasukan, sejumlah drone atau pesawat tanpa awak dan helikopter juga dikirimkan untuk memperkuat fasilitas diplomatik keamanan AS di Baghdad serta di Bandara Internasional Baghdad.
Dengan ancaman dari Irak dan Suriah yang terus meningkat, Obama siap mengerahkan pasukan tempur demi melindungi setiap hal yang terdapat di Irak dan Suriah. (Baca: Amerika Siap Gempur Irak untuk Mengusir ISIL)
Dalam sebuah laporan kongres, seperti dilaporkan TIMES, penyebaran ini tidak termasuk 170 tentara AS untuk membela keduataan Amerika di Baghdad pada awal Juni lalu, 100 tentara tambahan di luar Irak, dan 300 tentara khusus. Diperkirakan, hingga saat ini Obama telah mengirimkan hampir 800 pasukan ke Irak untuk melakukan perlindungan.
"Keberadaan pasukan tambahan akan membantu kedutaan untuk melanjutkan misi diplomatik yang mulai kritis dan bekerja dengan Irak dalam menghadapi Negara Islam Irak dan Mediterania atau ISIL " kata Sekretaris Pers Pentagin, Laksamana John Kirby.
Kirby menjelaskan, sekitar 200 tentara itu telah tiba di Irak pada Ahad. Sementara 100 lainnya yang ada di luar Baghdad akan diperintahkan untuk segera bergabung ke sana. (Baca: Irak Minta Amerika Gempur Pemberontak ISIL)