Pengadilan Mesir Hukum Penjara Wartawan Al Jazeera  

Reporter

Editor

Rosalina ocha

Senin, 23 Juni 2014 18:43 WIB

Wartawan Al Jazeera (dari kiri) Baher Mohamed, Peter Greste, dan Mohammed Fahmy, diadili di Kairo, Mesir, (1/6). Ketiganya dituduh membantu Al-Ikhwan Al-Muslimun. REUTERS/Asmaa Wagui

TEMPO.CO, Kairo - Pengadilan Mesir menjatuhkan hukuman tujuh tahun penjara kepada tiga wartawan Al Jazeera yang dituduh bersalah menyebarkan berita palsu dan terlibat dengan "organisasi teroris". Mereka yang dijatuhi hukuman adalah warga Australia, Peter Greste, dan warga negara Kanada-Mesir, Mohamed Fahmy, yang menjabat sebagai Kepala Biro Al Jazeera berbahasa Inggris.

Seorang lainnya adalah Baher Mohamed, produser Al Jazeera berkewarganegaraan Mesir. Baher divonis hukuman tambahan selama tiga tahun atas dakwaan terpisah, termasuk tuduhan kepemilikan senjata. (baca juga: Pengadilan Mesir Hukum Mati Polisi)

Pengadilan Mesir juga menjatuhkan vonis kepada sebelas terdakwa jurnalis lainnya secara in absentia dengan hukuman 10 tahun penjara. "Saya bersumpah mereka akan membayar ini," teriak Mohamed Fahmy dengan nada marah setelah hakim membacakan putusan, seperti dilansir The Guardian, Senin, 23 Juni 2014.

Ketiga terdakwa akan mengajukan banding terhadap putusan Pengadilan Mesir, meskipun mereka tidak percaya atas sistem peradilan di negara itu. "Semuanya sudah rusak di sini," kata Adel, salah satu keluarga Fahmy.

Tiga wartawan Al Jazeera ditahan di Mesir sejak 29 Desember lalu atas tuduhan menyebarkan berita palsu dan memiliki hubungan dengan organisasi teroris, Ikhwanul Muslimin. Namun, ketiganya dengan tegas menolak tuduhan tersebut. (baca: Sidang Wartawan Al Jazeera Ditunda Lagi)

Jaksa penuntut berkukuh mereka berkolusi dengan Al-Ikhwan, kelompok pendukung utama presiden Muhammad Mursi yang digulingkan pada 3 Juli lalu. Mereka disebut telah menggambarkan situasi Mesir dalam kondisi perang saudara. (baca; Mesir Adili 13 Tersangka Pelecehan Seksual)

Pemerintah Inggris mengaku kecewa dengan vonis Pengadilan Mesir tersebut. Duta Besar Inggris untuk Mesir, James Watt, mengatakan putusan tersebut berbanding terbalik dengan keinginan warga Mesir untuk menjadi negara demokrasi.

"Ini adalah hasil yang sangat mengecewakan. Tanpa kebebasan pers tidak ada dasar untuk demokrasi," kata James Watt.

REUTERS | THE GUARDIAN | ROSALINA

Berita lain:
Dirampok, Caddy Golf Melawan dengan Tendangan Maut
Rapor Merah DKI, Jokowi Diminta Mundur
Kejanggalan Pembunuhan di Rumah Tentara Bandung
Midnight Sale, Pengunjung Serbu Sepatu dan Tas
Ini Tip Midnight Sale dari Pengusaha Mal
Tip Hindari Kehabisan Tenaga Saat Midnight Sale
Harga Kopi Starbucks Naik Satu Dolar




Berita terkait

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.

Baca Selengkapnya

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya