TEMPO.CO, Washington -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengumumkan segera mengirim 300 penasihat militer untuk membantu Irak mengatasi pemberontakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Namun, ia kembali menegaskan negaranya tidak akan terseret ke dalam perang lain di negara ini.
Pasukan, yang diambil dari pasukan operasi khusus AS, akan membantu militer Irak untuk mengembangkan dan melaksanakan serangan balik terhadap ISIS. Misi mereka kemungkinan akan menyebar ke pemilihan target untuk setiap serangan udara di masa depan, walau Obama mengatakan serangan udara hanya bersifat opsional. "Nasib negara itu tergantung pada keseimbangan," katanya.
Pertempuran berlanjut di Irak pada Kamis antara tentara dengan militan ISIS dalam pertempuran yang intens dekat kilang minyak Baiji. Kilang minyak ini adalah yang terbesar di Irak, terletak di antara Kota Mosul dan Tikrit, keduanya kini dikuasai ISIS.
Obama menegaskan mereka dikirim ke Irak hanya untuk memberi pelatihan, bukan untuk bertempur. "Pasukan tempur Amerika tidak akan berjuang di Irak lagi," katanya.
Kontingen pasukan khusus akan melatih dan memberi nasihat bagi pasukan Irak, yang mulai kewalahan menghadapi kemajuan pesat militan Suni tersebut. Mereka akan ditempatkan di pusat operasi bersama dengan militer Irak.
Tim pertama akan berbasis di Bagdad, terutama di pusat-pusat komando senior, kemudian pada tingkat brigade, dengan fokus pada menilai dukungan tambahan yang diperlukan oleh militer Irak. Para pejabat senior pemerintah mengatakan mereka mungkin nantinya juga akan ditempatkan di Irak utara. Obama juga mengatakan AS telah meningkat secara signifikan upaya intelijen, pengawasan dan pengintaian di wilayah Irak yang dikuasai ISIS.
AP | INDAH P
Berita terkait
Perolehan Suara Joe Biden Lewati Rekor Obama
5 November 2020
Meski penghitungan suara Pemilu AS masih berlangsung, Joe Biden telah mengantongi lebih dari 70 juta suara.
Baca SelengkapnyaDonald Trump Tolak Saran Obama Soal Rasisme dan Keikusertaan Pemilu
6 Agustus 2020
Presiden AS Donald Trump menolak saran mantan Presiden Barack Obama untuk meningkatkan keikutsertaan warga di Pilpres Amerika.
Baca SelengkapnyaRemaja Inggris Peretas Akun Twitter Tokoh Dunia Bobol Rp 1,45 Miliar
3 Agustus 2020
Mason Sheppard, remaja Inggris yang dituduh peretas akun Twitter tokoh dunia telah membobol dana mereka sebesar Rp 1,45 miliar
Baca SelengkapnyaKisah Gli, Kucing Penghuni Hagia Sophia 16 Tahun
25 Juli 2020
Gli, kucing penghuni Hagia Sophia lebih dari 16 tahun menjadi sorotan setelah bangunan warisan kerajaan Bizantium itu berubah status menjadi masjid.
Baca SelengkapnyaObama Kutuk Kekerasan Terhadap Pendemo Kematian George Floyd
2 Juni 2020
Mantan Presiden AS Barack Obama mengecam penggunaan kekerasan berlebihan terhadap protes damai kematian George Floyd.
Baca SelengkapnyaMichelle Obama Ungkap Badai Pernikahannya di Tahun-tahun Awal
10 Mei 2020
Michelle Obama mengakui bahwa pernikahannya dengan Barack Obama diperkuat oleh konseling pernikahan pada tahun-tahun awal.
Baca SelengkapnyaObama Sebut Penanganan Virus Corona Oleh Trump Kacau Balau
10 Mei 2020
Mantan Presiden Amerika, Barack Obama, meminta para mantan stafnya untuk banyak belajar dari buruknya penanganan virus Corona oleh Donald Trump
Baca SelengkapnyaBarack Obama Girang Film Pertamanya Masuk Nominasi Oscar 2020
16 Januari 2020
Film dokumenter American Factory garapan rumah produksi Barack Obama berhasil masuk nominasi Film Dokumenter Terbaik di Oscar 2020.
Baca SelengkapnyaPenasihat Obama: Kejatuhan Rezim Iran Hanya Tunggu Waktu
14 Januari 2020
Pergantian rezim bukan hal mustahil melihat berbagai kejadian buruk di Iran.
Baca SelengkapnyaDaftar Film Favorit Barack Obama pada 2019, Ada Marriage Story
31 Desember 2019
Presiden Amerika Serikat, Barack Obama mengunggah sejumlah film favoritnya pada 2019. Apa saja?
Baca Selengkapnya