Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia (Dubes LBBP RI) untuk Kolombia, Trie Edi Mulyani, saat diwawancarai di kantor Redaksi TEMPO, Kebayoran Centre, Jakarta Selatan, 9 Oktober 2012. TEMPO/Nita Dian
TEMPO.CO, Bogota – Duta Besar RI untuk Kolombia, Trie Edi Mulyani, mengatakan Indonesia harus mampu memanfaatkan berbagai peluang yang terbuka dengan terpilihnya kembali Juan Manuel Santos sebagai presiden Kolombia. Santos, 62 tahun, mengalahkan pesaing kuatnya Oscar Ivan Zuluaga dalam pemilihan 15 Juni 2014. Ia akan dilantik Agustus mendatang.
“Presiden Santos dengan kebijakannya “Look into Asia” masih akan berlanjut. Berarti semua rencana-rencana yang telah diagendakan akan tetap ditindaklanjuti,” kata Trie Edi, yang akrab disapa dengan Niniek, kepada Tempo, Rabu 18 Juni 2014.
Trie mengungkapkan, sejak kantor Pro Export Kolombia dibuka di Indonesia pada Desember 2012, mereka aktif mengundang perusahaan-perusahaan Indonesia untuk mengikuti pameran maupun pertemuan dengan pengusaha di Kolombia. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bogota secara rutin juga memfasilitasi perusahaan-perusahaan negara itu ke Indonesia.
Di bidang perdagangan, Kolombia masih tetap memberlakukan kebijakan perdagangan terbuka. Kolombia baru saja membuka kantor perwakilan pemasaran dan promosi bagi anggota Aliansi Pasifik di Singapura dan beberapa negara lain di sekitarnya. Menurut Niniek, kebijakan itu akan mempermudah dalam memfasilitasi hubungan bisnis dan perdagangan negara itu dengan Indonesia.
Investasi di sektor minyak dan gas juga bisa datang dari Kolombia. Meniisnya cadangan minyak dan gas negara itu membuat perusahaan bidang minyak dan gas Kolombia, Mine & Oil Colombia, banyak melakukan investasi keluar negeri. “Ini merupakan peluang baik bagi proyek-proyek investasi di Indonesia,” kata Niniek.
Kolombia juga tengah memperluas jalur penerbangan langsung ke berbagai negara melalui maskapai penerbangan Avianca. Potensi ini juga bisa menjadi peluang besar bagi penerbangan Indonesia, terutama Garuda Indonesia.
Bertengkar dengan Suami, Perempuan Ini Telan Uang Rp 93,3 Juta
5 Mei 2017
Bertengkar dengan Suami, Perempuan Ini Telan Uang Rp 93,3 Juta
Seorang perempuan di Kolombia harus dioperasi setelah menelan uang kertas senilai US$ 7.000 atau sekitar Rp 93,3 juta setelah bertengkar dengan suaminya.