Ratusan demonstran memprotes uang yang dihabiskan untuk persiapan Piala Dunia di Sao Paulo, Brasil (15/5). Pengunjuk rasa mengatakan mereka menuntut agar pemerintah membelanjakan dana miliaran dolar untuk proyek-proyek sosial, transportasi dan perumahan, bukan untuk menggelar Piala Dunia. AP/Andre Penner
TEMPO.CO, Curitiba – Sebanyak 14 orang ditangkap oleh kepolisian Brasil pada Senin, 16 Juni 2014, selama demonstrasi anti-Piala Dunia di dekat stadion tempat berlangsungnya pertandingan antara Nigeria dan Iran di selatan Brasil.
Menurut laporan Reuters, sekitar 200 orang melakukan aksi di dekat Arena da Baixada di Curitiba. Saat polisi berusaha membubarkan massa, sekelompok pendemo malah menghancurkan jendela bank dan toko di sekitarnya.
Demonstrasi lain juga pecah di utara Kota Natal. Para pengunjuk rasa membakar bendera Amerika Serikat beberapa jam sebelum pertandingan AS versus Ghana berlangsung. Menurut media lokal, para pendemo bergerak menuju Estadio das Dunas tempat kedua tim ini bertanding. (Baca: Piala DUnia, Meksiko Vs Kamerun Terancam Aksi Demo)
Demonstrasi memang terus mewarnai perhelatan sepak bola terbesar di dunia ini. Warga Brasil menolak Piala Dunia digelar di negara miskin dan banyak kasus korupsi. Tak hanya itu, mereka juga menilai Piala Dunia hanya menghabiskan uang yang seharusnya bisa digunakan untuk proyek sosial. (Baca: Jelang Piala Dunia, Aksi Demo Belum Juga Usai)
Polisi Brasil Mogok, Kota Ini Dijarah dan Dikuasai Gengster
7 Februari 2017
Polisi Brasil Mogok, Kota Ini Dijarah dan Dikuasai Gengster
Kekacauan hebat terjadi di Espirito Santo, Brasil, dipicu oleh polisi mogok memprotes tidak naiknya gaji mereka. Toko-toko dijarah dan dikuasai gangster.