Hotel di Kenya Jadi Sasaran Serangan, 48 Tewas

Reporter

Senin, 16 Juni 2014 20:00 WIB

Polisi mengacungkan senjatanya saat mencari para pria bersenjata pelaku penyerangan di Westgate Mall, Nairobi, Kenya (21/9/2013). Foto ini merupakan bagian portfolio karya Tyler Hicks yang memenangkan Pulitzer kategori breaking news. (AP Photo/The New York Times, Tyler Hicks)

TEMPO.CO, Mpeketoni - Sedikitnya 48 orang dilaporkan tewas setetah sejumlah pria bersenjata menyerang Mpeketoni, sebuah kota pantai di kawasan Lamu, Kenya, dan membakar tiga hotel serta kantor kepolisian. Kawasan yang menjadi sasaran serangan merupakan jantung idustri pariwisata di negara Afrika Timur itu.

Para penyerang sepertinya sengaja menjadikan sejumlah gedung menjadi sasaran gempuran, termasuk beberapa hotel, bank, dan kantor polisi. Hal tersebut disampaikan Kepala Pasukan Kepolisian Kenya, David Kimaiyo, sebagaimana dikuitp kantor berita AP.

"Saya membenarkan bahwa 14 orang tewas dalam serangan di Mpeketoni, semalam waktu setempat," kata juru bicara kepolisian Kenya, Zipporah Mboroki, kepada kantor berita Reuters melalui telepon.

"Para penyerang membajak sebuah van dari Kota Witu selanjutnya digunakan untuk menyerang. Mereka menyerbu kantor polisi dan melakukan penembakan," ucap kepala kepolisian kota administrasi Mpeketoni, Hamaton Mwaliko.

Dia menambahkan, "Mereka membakar sejumlah hotel di kota tersebut. Kami tidak tahu berapa banyak jumlah korban tewas di sana saat ini. Kami telah mengetahui para penyerang telah kabur namun petugas kami sedang melakukan pengejaran."

Pusat Operasi Bencana Nasional Kenya melalui akun Twitter mengatakan bahwa pelaku serangan diduga berasal dari Somalia, markas gerakan bersenjata al-Shabab, yang sebelumnya melalukan kekerasan di Kenya.

Koresponden Al Jazeera, Rawya Rageh, melaporkan dari Nairobi, Ahad, 15 Juni 2014, serangan tersebut tidak ditujukan terhadap warga asing di Kenya. "Serangan secara berkala yang dilakukan oleh al-Shabab biasanya menyasar warga asing, namun kali ini yang menjadi target serangan adalah warga lokal di kota kecil," katanya.

Kenya mengirimkan pasukan ke Somalia terakhir pada 2011 setelah pejuang al-Shabab melakukan serangkaian serangan di wilayah Kenya. Al-Shabab yang berjuang selama tujuh tahun untuk menegakkan syariah Islam di Somalia mengatakan ingin membalas dendam atas pengerahan pasukan Kenya di Horn.

Akibat berbagai serangan bersenjata yang dilakukan oleh al-Shabab atau simpatisannya, kunjungan wisatawan asing ke Kenya turun drastis dalam beberapa bulan terakhir ini.

Pada Mei 2014, sejumlah ledakan menghantam Nairobi, ibu kota Kenya, serta kota pantai Mombasa. Peristiwa ini membuat Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Australia mengeluarkan travel warning ke Kenya. Akibat pelaranan tersebut, setidaknya 400 turis asing memotong masa liburannya dan meninggalkan sejumlah hotel yang berdiri di sepanjang pantai Lautan India.

Nota peringatan yang dikeluarkan oleh beberapa negara Barat itu oleh Kenya disebut sebagai sebuah sikap tidak bersahabat, seraya dikatakan bahwa hal itu dapat menimbulkan kepanikan.

AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita lainnya:
Ratusan Selebriti Hadiri Festival Film Shanghai
Penyanyi Jazz Jimmy Scott Tutup Usia
Anggun Segera Luncurkan Parfumnya





Berita terkait

Pemilu Kenya Memanas, 11 Warga Dilaporkan Tewas

13 Agustus 2017

Pemilu Kenya Memanas, 11 Warga Dilaporkan Tewas

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Kenya mengatakan 24 orang telah ditembak mati oleh polisi sejak Selasa, hari pemilihan umum

Baca Selengkapnya

Tragis, Murid Tewas Dipukuli Guru karena Tak Bisa Membaca

1 Februari 2017

Tragis, Murid Tewas Dipukuli Guru karena Tak Bisa Membaca

Joy Wangari, murid kelas III Sekolah Dasar Mukandamia Solio, Kenya, tewas setelah dipukuli guru dan teman sekelas karena tak bisa membaca.

Baca Selengkapnya

Al-Shabab Klaim membunuh Puluhan Serdadu Kenya

28 Januari 2017

Al-Shabab Klaim membunuh Puluhan Serdadu Kenya

Keterangan al-Shabab kepada Reuters tersebut dibantah angkatan bersenjata Kenya.



Baca Selengkapnya

Serang Polisi, Pria Kenya Ditembak Mati di Depan Kedubes AS  

28 Oktober 2016

Serang Polisi, Pria Kenya Ditembak Mati di Depan Kedubes AS  

Motif penyerangan Kedutaan Besar Amerika Serikat itu belum diketahui.

Baca Selengkapnya

Malala Rayakan Ulang Tahun Ke-19 Bersama Pengungsi Kenya  

13 Juli 2016

Malala Rayakan Ulang Tahun Ke-19 Bersama Pengungsi Kenya  

Selama di pengungsian, Malala mengingatkan para remaja perempuan agar menempuh pendidikan 12 tahun.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Al-Shabab Tewas Terbunuh di Kenya  

19 Februari 2016

Kepala Intelijen Al-Shabab Tewas Terbunuh di Kenya  

Kepala intelijen Al-Shahab Mahad Mohammed Karatey, berstatus sebagai seorang teroris, tewas terbunuh dalam sebuah serangan udara oleh militer Kenya.

Baca Selengkapnya

Bus Diserang, Pria Ini Tewas Demi Lindungi Penumpang Kristen

21 Januari 2016

Bus Diserang, Pria Ini Tewas Demi Lindungi Penumpang Kristen

Salah Farah, seorang muslim warga Kenya, menolak permintaan milisi al Shabaab memisahkan diri dari penumpang bus beragama Kristen. Ia pun tewas.

Baca Selengkapnya

Serangan Bus di Kenya, Muslim Lindungi Umat Kristen  

22 Desember 2015

Serangan Bus di Kenya, Muslim Lindungi Umat Kristen  

Kaum muslim berdiri bersama umat Kristen dan menantang penyerang membunuh mereka semua atau pergi meninggalkan mereka.

Baca Selengkapnya

50 Prajurit Uni Afrika Tewas dalam Serangan Militan Al-Sheba

3 September 2015

50 Prajurit Uni Afrika Tewas dalam Serangan Militan Al-Sheba

Serangan adalah upaya balas dendam kematian tujuh orang sipil oleh militer Uganda dalam upacara pernikahan di Kota Merka.

Baca Selengkapnya

Ingin Damai, Bintang Maraton Kenya Lari Ratusan Kilometer

17 Juli 2015

Ingin Damai, Bintang Maraton Kenya Lari Ratusan Kilometer

Kampanye mereka bertajuk "22 Hari Jalan Perdamaian".

Baca Selengkapnya