Milisi ISIS Klaim Membunuh 1.700 Warga Irak  

Reporter

Minggu, 15 Juni 2014 20:22 WIB

Relawan yang telah bergabung dengan Tentara Irak untuk melawan militan Sunni, menaiki truk di Baghdad, Irak, 13 Juni 2014. REUTERS/Ahmed Saad

TEMPO.CO, Baghdad - Milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) melalui Twitter mengklaim telah membunuh 1.700 prajurit pemerintah Irak. Milisi itu juga mengunggah foto-foto pembantaian sadis itu untuk mendukung klaim mereka.

Lokasi pembantaian itu diperkirakan di Provinsi Salahuddin, di antaranya di Kota Tikrit. Target pembunuhan ISIS diduga kuat adalah orang-orang yang bekerja atau mendukung pemerintah Irak. (Baca: Manning: Sejak Awal Publik Dibohongi soal Irak)

Namun pemerintah Irak, seperti dilansir New York Times, Ahad, 15 Juni, 2014, meragukan klaim ISIS tentang pembantaian massal itu dengan alasan tidak ada laporan adanya pemakaman dalam jumlah besar di Provinsi Salahuddin.

Namun, peneliti lembaga internasional Human Rights Watch di Irak, Erin Evers, mengatakan pihaknya akan berusaha memverifikasi seluruh foto-foto yang diunggah di media sosial itu , meski dirinya meragukan kebenarannya. "Saya tidak yakin itu asli," kata Erin Evers.

Sementara pejabat intelijen militer Irak membenarkan aparat militer mengetahui tentang pembantaian yang terjadi di Provinsi Salahuddin termasuk di Kota Tikrit. Namun, dia mengaku tidak tahu pasti jumlahnya.

Ketua Dewan Kebangkitan di Samarra, kelompok pendukung pemerintahan Sunni, Kolonel Suhail al-Samaraien membenarkan tentang pembantaian dalam skala besar di Salahuddin pada pekan lalu. Hanya saja dia tidak tahu pasti jumlahnya. "Mereka menyasar siapa saja yang bekerja untuk pemerintah," ujarnya. Milisi itu membunuh baik itu warga Sunni maupun Syiah.

Suhail menyebutkan satu korban pembantaian milisi itu pekan lalu bernama Ibrahim al-Jabouri. Ibrahim, seorang perwira polisi berpangkat kolonel yang bekerja di divisi investigasi kriminal di Tikrit.

Seorang jurnalis yang kerap meliput aktivitas militer Irak di Provinsi Salahuddin mengatakan Divis Keempat Tentara Irak hancur lebur atas serangan mendadak milisi pekan lalu. Sebanyak empat ribu pasukan diyakini telah ditangkap, baik penganut Sunni maupun Syiah.

Akses informasi untuk memverifikasi klaim ISIS mengalami kesulitan karena pemerintah Irak telah memblokir jaringan sosial media pekan lalu, termasuk YouTube, Twitter, dan Facebook. (Baca: Demo ISIL, Irak Blokir Facebook dan YouTube)

Seorang pekerja New York Times di Tikrit melalui telepon menjelaskan penduduk bercerita telah menyaksikan ratusan tawanan ditangkap ketika mereka berusaha lari dari Camp Speicher, bekas pangkalan militer Amerika yang kemudian diubah menjadi pusat pelatihan Irak. Para tahanan Sunni mengenakan pakaian sipil dan dikirim ke rumah. Sedangkan tahanan Syiah dikirim ke istana tua milik Saddam Hussein di Tikrit. Mereka dieksekusi di sana dan jasad mereka dibuang ke Sungai Tigris. (Baca: 3.000 Tahanan 'Dibebaskan' dari Penjara Irak)

NEW YORK TIMES | MARIA RITA HASUGIAN


Berita lainnya:
Enam Editor Majalah Kampus di India Ditangkap
Piala Dunia, Pejabat Brasil Kampanye Cegah HIV
Suu Kyi Tak Mungkin Jadi Presiden Myanmar

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

10 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

29 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

30 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

38 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

39 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

41 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

41 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

41 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

42 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

42 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya