Obama Tempatkan Duta Besar Pertama di Somalia  

Reporter

Editor

Rosalina ocha

Rabu, 4 Juni 2014 13:53 WIB

Barack Obama. REUTERS/Joshua Roberts

TEMPO.CO, Washington - Presiden Amerika Serikat Barack Obama segera mengumumkan duta besar pertamanya untuk Somalia sejak perang saudara meletus lebih dari 20 tahun yang lalu. “Sebagai refleksi hubungan yang mendalam bagi kedua negara dan kepercayaan masa depan yang lebih baik, Presiden akan menetapkan duta besar pertama Amerika Serikat untuk Somalia dalam lebih dari dua dekade,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk Urusan Politik, Wendy Sherman, pada Selasa, 3 Juni 2014.

Sherman mengatakan Presiden Obama akan mengumumkan langsung duta besar untuk Somalia yang akan berbasis di Nairobi, Kenya. (baca: Bom Meledak di Nairobi, 650 Orang Ditangkap). Seperti dilansir Al Jazeera, meskipun Amerika Serikat tidak pernah secara resmi memutuskan hubungan, kedutaan besar mereka di Mogadishu, Somalia, sudah ditutup sejak 1991. Penutupan ini karena terjadi kerusuhan berdarah dan perang saudara dalam perebutan kekuasaan di antara para pemimpin klan.

Bagian tergelap dalam hubungan kedua negara terjadi pada 1993 ketika tubuh-tubuh tentara Amerika Serikat diseret di jalan-jalan sepanjang Mogadishu oleh massa, setelah pejuang pendukung Muhamad Farah Aideed menembak jatuh dua helikopter Black Hawk. (baca: Tiga Bom Serang Kawasan Little Mogadishu Kenya).

Ribuan warga Somalia dan 18 tentara Amerika tewas dalam pertempuran yang berlangsung antara pejuang setia Aideed dan Amerika Serikat. Pemerintah Somalia akhirnya mengambil alih kekuasaan pada Agustus 2012 dan menjadi yang pertama diberikan pengakuan global sejak rezim diktator Siad Barre terguling pada 1991. Amerika Serikat kemudian mengakui pemerintahan baru Somalia pada Januari 2013.

Namun, kini sebagian besar wilayah pedesaan di Somalia dikendalikan oleh jaringan al-Qaeda yang terkait dengan kelompok pemberontak al-Shabab. Mereka ingin menegakkan hukum syariah Islam di negara Afrika Timur tersebut. Serangan al-Shabab baru-baru ini membidik pemerintah Somalia, termasuk serangan ke parlemen bulan lalu untuk mematahkan klaim bahwa pemerintah berhasil menang melawan gerakan pemberontak.

AL JAZEERA | ROSALINA

Terpopuler
Hal yang Akan Terjadi Jika Jins Tak Pernah Dicuci
Indonesia Cellular Show 2014 Digelar Besok
Gelar 'Revolusi Wangi' Trio Lestari Tanpa Jokowi
Bupati yang Blokade Bandara Baru Lulus Sarjana

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya