Peringatan 24 tahun Peristiwa Tiananmen diikuti oleh sepuluh ribu orang dengan menyalakan lilin di Victoria Park, Hong Kong, (4/6). Mereka mengenang demo mahasiswa prodemokrasi yang dibubarkan militer Cina di Lapangan Tiananmen. AP/Vincent Yu
TEMPO.CO,Beijing - Cina dilaporkan telah memblokir semua layanan Google menjelang peringatan Tragedi Tiananmen ke-25 pada 4 Juni 2014. Menurut laporan CNET, Senin, 2 Juni 2014, pengguna Internet di Cina melapor tidak bisa menggunakan layanan Google sejak pekan lalu. Selain Google, situs jejaring sosial tertentu juga tidak bisa diakses. (Baca: Mahasiswa Hong Kong Peringati Tragedi Tiananmen)
Pemblokiran ini diyakini sebagai tindakan yang disengaja, tapi pemerintah Cina belum memberikan konfirmasi resmi. Namun diperkirakan pemblokiran dilakukan sebagai bentuk sensor menjelang peringatan tragedi yang menewaskan sekitar tiga ribu orang itu. Pada 4 Juni 1989, massa pengunjuk rasa tak bersenjata terluka, ditahan, dan tewas saat melancarkan protes di Lapangan Tiananmen, Beijing, Cina.
Namun sejauh ini tujuan pemblokiran Google ini belum bisa dikonfirmasikan. Pihak Google pun menolak memberikan komentar mengenai hal tersebut. (Baca: Multilayanan Google Diblokir di Cina)
Dalam memperingati Tragedi Tiananmen, sedikitnya 1.900 warga Hong Kong terjun ke jalanan pada Ahad, 1 Juni 2014. Para pengunjuk rasa yang kebanyakan mahasiwa ini berteriak-teriak menuntut demokrasi yang adil dan menolak pemerintahan satu partai di negara itu.
Sejumlah demonstran juga membawa spanduk besar dan menuntut pemimpin Cina menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dalam Tragedi Tiananmen. Beberapa dari mereka juga membawa poster Liu Xiaobo untuk mendesak pembebasan aktivis hak asasi manusia peraih Nobel yang ditahan pemerintah Cina itu. Penulis, profesor, dan pejuang demokrasi tersebut ditahan sejak 2009 atas tuduhan melakukan makar terhadap pemerintah Cina.