Pemerintahan Bersatu Palestina Dilantik

Reporter

Editor

Natalia Santi

Senin, 2 Juni 2014 22:13 WIB

Presiden Palestina Mahmoud Abbas (tengah) menerima para tahanan yang dibebaskan dalam upacara penyambutan setelah kedatangan mereka di markas Palestina di Ramallah, Tepi Barat, Selasa (31/12). AP/Nasser Nasser

TEMPO.CO, Ramallah - Faksi Hamas dan Fatah akhirnya berhasil mengesampingkan perbedaan dan menyatukan diri dalam pemerintahan bersatu. Kabinet baru Palestina bersatu itu dilantik Presiden Mahmoud Abbas di Ramallah, Tepi Barat, kemarin.



“Hari ini dan usai mengumumkan pemerintahan bersatu, kami nyatakan berakhirnya perpecahan yang merugikan tujuan kita,” kata Abbas.



Pembentukan pemerintahan bersatu Palestina dilakukan di tengah kecaman keras Israel, dan kekhawatiran Amerika Serikat. Tiga dari 17 menteri yang seharusnya diambil sumpah tidak dapat hadir karena tidak diizinkan masuk ke Tepi Barat oleh Israel.


Advertising
Advertising


Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendesak seluruh dunia untuk tidak tergesa-gesa merestui kabinet baru Palestina, yang menyertakan Hamas. Dia menyatakan kabinet baru Palestina itu akan “memperkuat teror”.



Israel, Amerika Serikat dan Uni Eropa menganggap Hamas sebagai organisasi teroris. Hamas berulang kali menegaskan tidak mengakui keberadaan Israel. (Baca: Netanyahu Minta Palestina Akui Negara Yahudi)



“Saya mengimbau semua elemen yang bertanggung jawab dalam komunitas internasional untuk tidak cepat-cepat mengakui pemerintahan Palestina, yang mengikutsertakan Hamas, “ kata Netanyahu dalam sidang mingguan Kabinet Israel.



Sementara juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Jen Psaki mengungkapkan Menteri Luar Negeri John Kerry telah menelepon Abbas untuk mengutarakan kekhawatiran soal peran Hamas di pemerintahan. (Baca: Hamas Ingin Dicoret dari 'Daftar Teroris' di Eropa )



“The Secretary (Kerry) menyatakan Amerika Serikat akan memonitor situasi dengan seksa,a dan menilai pemerintahan apapun berdasarkan komposisi, kebijakan dan tindakan,” kata Psaki.



Abbas mengatakan pemerintahan bersatu terdiri atas kalangan independen dan mematuhi program politik.



“Tugas utama pemerintahan adalah mempersiapkan pemilu baru,” kata Abbas seperti dikutip kantor berita Wafa. (Baca: Mahmoud Abbas Lantik Kabinet Baru Palestina )



Bulan April lalu, Hamas, yang menguasai Jalur Gaza dan Fatah yang memerintah Tepi Barat menyepakati rekonsiliasi guna mengakhiri perpecahan di antara mereka sejak 2007. Kesepakatan itu mengatur pembentukan pemerintahan nasional bersatu yang memerintah hingga pemilu dan pilres digelar di Tepi Barat dan Jalur Gaza.



Pemerintahan bersatu juga akhirnya terbentuk setelah kompromi Hamas, yang sebelumnya menolak jika Kementerian urusan tahanan tidak ada dalam kabinet baru. Di menit terakhir, akhirnya disepakati bahwa masalah tahanan akan diurusi oleh Perdana Menteri Rami Hamdallah.



REUTERS | GULF NEWS |GULF TODAY | NATALIA SANTI


Terpopuler
Kasus Haji, PPATK: Rekening Anggito Mencurigakan

Dibidik Tersangka, Anggito Kembalikan Uang ke KPK?

Diduga Mencurigakan, Ini Isi 14 Rekening Anggito

116 Pegawai Kementerian Agama Masuk Daftar Hitam



Berita terkait

Presiden Mahmoud Abbas Khawatir Israel Usir Warga Tepi Barat usai Perang

5 hari lalu

Presiden Mahmoud Abbas Khawatir Israel Usir Warga Tepi Barat usai Perang

Presiden Palestina Mahmoud Abbas khawatir, setelah menghancurkan Gaza, Israel mungkin mengusir warga Palestina di Tepi Barat ke Yordania.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

6 hari lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas Minta Pemerintahan Baru Persiapkan Pemilu

33 hari lalu

Mahmoud Abbas Minta Pemerintahan Baru Persiapkan Pemilu

Presiden Negara Palestina Mahmoud Abbas berpesan kepada pemerintahan baru untuk mempersiapkan pemilu legislatif dan presiden.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas Menuntut Israel Secepatnya Tarik Pasukan dari Jalur Gaza

34 hari lalu

Mahmoud Abbas Menuntut Israel Secepatnya Tarik Pasukan dari Jalur Gaza

Mahmoud Abbas menuntut agar Israel secepatnya dan sepenuhnya menarik pasukan dari Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Hamas dan Fatah Saling Lempar Kritik Lagi, Tentang Apa?

49 hari lalu

Hamas dan Fatah Saling Lempar Kritik Lagi, Tentang Apa?

Hamas dan Fatah bertemu di Moskow untuk mengakhiri perpecahan, namun baru-baru ini mereka saling melempar kritik.

Baca Selengkapnya

Presiden Palestina Mahmoud Abbas Tunjuk Perdana Menteri Baru

51 hari lalu

Presiden Palestina Mahmoud Abbas Tunjuk Perdana Menteri Baru

Mahmoud Abbas menunjuk Mohammad Mustafa sebagai perdana menteri dengan mandat membantu reformasi Otoritas Palestina

Baca Selengkapnya

Presiden Palestina Mahmoud Abbas Ucapkan Selamat ke Prabowo

58 hari lalu

Presiden Palestina Mahmoud Abbas Ucapkan Selamat ke Prabowo

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyurati calon presiden Prabowo Subianto untuk mengucapkan selamat atas hasil sementara pemilu.

Baca Selengkapnya

Hamas Diperkirakan Bertemu Fatah di Moskow, Ini Agendanya

1 Maret 2024

Hamas Diperkirakan Bertemu Fatah di Moskow, Ini Agendanya

Hamas dan Fatah diperkirakan akan menghadiri pertemuan di Moskow untuk membahas pemerintahan masa depan negara Palestina.

Baca Selengkapnya

PM Palestina Mengundurkan Diri di Tengah Perang dengan Israel, Siapa Penggantinya?

27 Februari 2024

PM Palestina Mengundurkan Diri di Tengah Perang dengan Israel, Siapa Penggantinya?

PM Palestina Mohammad Shtayyeh mengundurkan diri di tengah perang Hamas Israel. Jabatan perdana menteri hanya pajangan.

Baca Selengkapnya

Presiden Palestina Tekan Hamas Setujui Kesepakatan dengan Israel, Takut Tragedi Nakba Terulang

15 Februari 2024

Presiden Palestina Tekan Hamas Setujui Kesepakatan dengan Israel, Takut Tragedi Nakba Terulang

Presiden Palestina menekan Hamas untuk segera menyetujui kesepakatan Gaza guna menghindari "konsekuensi yang mengerikan"

Baca Selengkapnya