TEMPO.CO, Boston - Salah satu pemilik Philadelphia Inquirer, Lewis Katz, tewas bersama enam orang lainnya dalam kecelakaan pesawat di Massachusetts, Amerika Serikat. Kecelakaan itu terjadi hanya beberapa hari setelah tercapai kesepakatan atas pertikaian selama beberapa bulan di tubuh media itu.
Kecelakaan yang merengut nyawa pria 72 tahun ini bermula saat pesawat milik Gulfstream keluar landasan sebelum akhirnya meledak saat lepas landas di Bandara Hanscom di luar Boston. Tak ada yang selamat dalam peristiwa itu.
Sebelumnya, Katz menyewa pesawat itu karena berniat kembali ke New Jersey setelah menghadiri sebuah pertemuan di rumah sejarawan peraih penghargaan Pulitzer, Doris Kearns Goodwin. Turut tewas dalam musibah itu adalah tetangganya, Anne Leeds, seorang pensiunan guru prasekolah yang diundang bersamanya, dan Marcella Dalsey, direktur yayasan milik Katz.
Penyidik mengatakan terlalu dini untuk mengatakan apa yang menyebabkan kecelakaan itu.
Katz mulai membangun bisnisnya di sektor perparkiran, sebelum akhirnya menguasai jaringan kabel New York Yankees. Dia juga menjadi pemilik New Jersey Nets NBA dan New Jersey Devils NHL. Pada 2012, dia menjadi pemegang saham minoritas di Inquirer.
Selasa lalu, Katz dan mantan raja kabel Harold H.F. "Gerry" Lenfest membuat kesepakatan untuk mendapatkan kontrol penuh dari Inquirer, Philadelphia Daily News, dan Philly.com dengan perjanjian yang mengakhiri perseteruan atas kepemilikan bisnis media ini. Ia dikabarkan merogoh kocek hingga 88 juta dolar AS untuk membelinya dari pemilik lain.
AP | INDAH P.
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya