Pemimpin Boko Haram Abubakar Shekau, berbicara di lokasi yang tidak diketahui dari sebuah video yang dirilis oleh kelompok pemberontak Nigeria Islam Boko Haram. Pemimpin kelompok pemberontak Nigeria Islam Boko Haram menawarkan melepaskan lebih dari 200 siswi diculik oleh pejuang bulan lalu dalam pertukaran militan Boko Haram yang ditahan. REUTERS/Boko Haram handout via Reuters TV
TEMPO.CO, Abuja – Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa resmi mem-blacklist (memasukkan dalam daftar hitam) kelompok militan Boko Haram. Kelompok ini semakin gencar melakukan aksinya di wilayah Nigeria, termasuk melakukan penculikan terhadap lebih dari 200 siswi sekolah asrama di Kota Chibook.
Sanksi PBB tersebut atas permintaan pemerintah Nigeria karena menilai kelompok militan ini semakin meresahkan dan mengganggu perdamaian. Sebelumnya Nigeria selama bertahun-tahun terus menolak bantuan luar karena berkeras bahwa Boko Haram adalah masalah lokal.(Baca pula:Afrika Barat Sepakat Perang Melawan Boko Haram).
Akibat sikap Nigeria tersebut, DK PBB malah memberikan sanksi selama dua tahun pada Nigeria.
Dari sejumlah penyelidikan, menurut Komite Sanksi PBB, Boko Haram terbukti bertanggung jawab atas serangan dan penculikan di Nigeria dan Kamerun. Mereka juga sangat aktif melancarkan serangan di Chad dan Niger.
Dalam pertemuan puncak di Paris, Prancis, pada Sabtu lalu, yang membahas rencana penyelamatan 276 siswi Nigeria yang diculik, Presiden Nigeria Goodluck Jonathan juga mengatakan bahwa Boko Haram bertindak, ”Jelas sebagai Al-Qaeda.”