TEMPO.CO, Soma – Tiga orang telah menghadapi tuntutan hukum atas tuduhan kelalaian dalam insiden meledaknya tambang batu bara di Turki pada Selasa, 13 Mei 2014 lalu. Di antara mereka, salah satunya merupakan manajer perusahaan.
Dikutip dari Associated Press, dalam sebuah jumpa wartawan pada Ahad kemarin di Kota Soma, jaksa Bekir Sahiner menuturkan ketiga orang ini menghadapi tuduhan kelalaian karena menyebabkan kematian lebih dari satu orang dan kerugian material yang tak ternilai. Mereka bisa mendapat hukuman hingga 15 tahun penjara.
Penangkapan atas tiga orang ini dimulai dengan penahanan 25 orang guna membantu penyelidikan. Dari sini juga diketahui telah terjadi beberapa pelanggaran keselamatan kerja di lokasi tambang, seperti kurangnya alat deteksi karbon monoksida dan penggunaan kayu sebagai bagian dari langit-langit tambang yang seharusnya dari besi.
Namun demikian, pejabat perusahaan menyangkal tuduhan ini. Mereka berdalih telah menerapkan standar keamanan tingkat tinggi dengan memasang 50 sensor gas dan mewajibkan karyawan mengenakan masker. (Baca: Ledakan Tambang di Turki, Ratusan Orang Terjebak)
Sebanyak 301 orang dilaporkan tewas dalam tragedi ini dan ratusan lainnya mengalami luka-luka. Besarnya jumlah korban memicu demonstrasi besar-besaran di sejumlah kota. Para demonstran menuding pemerintah tidak peka terhadap bencana.
ANINGTIAS JATMIKA | AP
Terpopuler
Apartemen 23 Lantai Roboh, Kim Jong-un Minta Maaf
Afrika Barat Sepakat Perang Melawan Boko Haram
Filipina Tangkap Pakar Bom Militan Abu Sayyaf
Berita terkait
Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan
26 Oktober 2017
Eks Menteri Dalam Negeri Turki, Meral Aksener dirikan partai baru untuk geser Erdogan dari kursi kepresidenan dalam pemilihan presiden mendatang.
Baca SelengkapnyaErdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki
4 Agustus 2017
Perubahan besar di tubuh militer Turki ini dilakukan setelah percobaan kudeta yang gagal lebih dari setahun lalu.
Baca SelengkapnyaLagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan
18 Juli 2017
Turki memperpanjang masa darurat untuk keempat kalinya
Baca SelengkapnyaPemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki
7 Juli 2017
Aparat Turki menangkap Direktur Amnesty International Turki, Idil Eser, atas dugaan memiliki hubungan dengan jaringan Fethullah Gulen
Baca SelengkapnyaJokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan
7 Juli 2017
Presiden Erdogan menyambut baik pernyataan Jokowi dan menekankan pentingnya pencegahan limpahan teroris ISIS ke negara lain.
Baca SelengkapnyaTerkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan
19 Juni 2017
Turki mengadili 17 orang yang sebagain besar merupakan jurnalis kenamaan karena dituding terlibat dalam kudeta gagal pada Juli 2016.
Baca SelengkapnyaPaspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat
16 Juni 2017
Erdogan memprotes Amerika Serikat yang dilaporkan mengeluarkan surat penangkapan terhadap Pasmpamres pelaku pemukulan.
Baca SelengkapnyaGebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap
16 Juni 2017
AS mengelurkan surat penangkapan terhadap 12 paspampres Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan karena memukuli demonstran di Washington
Baca SelengkapnyaTerkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan
3 Juni 2017
Diduga memiliki hubungan dengan ulama Fethullah Gulen yang didakwa berada di balik kudeta Juli 2016.
Baca SelengkapnyaSetelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina
2 Juni 2017
TDV menghabiskan dana sekitar Rp 13 miliar, termasuk untuk pembangunan masjid di tiga kawasan di Kota Ormoc.
Baca Selengkapnya