Seornag bocah laki-laki memegang spanduk bertuliskan "Piala Dunia 2014, Siapa yang mendapatkan keuntungan : FIFA, Bisnisman atau Warga Brasil?`dalam aksi unjuk rasa menolak Piala Dunia di Rio de Janeiro, Brasil, (14/5). REUTERS/Sergio Moraes
TEMPO.CO, Ria de Janeiro – Menghadapi Piala Dunia 2014 yang akan digelar kurang dari satu bulan lagi, Brasil tampaknya masih dihantui dengan sejumlah masalah, termasuk wabah demam berdarah. Risiko wabah demam berdarah yang cukup serius membuat pemerintah menetapkan status siaga di tiga dari 12 kota yang menjadi tuan rumah perhelatan sepak bola terbesar di dunia tersebut.
Dilaporkan Reuters, Jumat, 16 Mei 2014, meskipun secara keseluruhan ancaman penyakit ini cenderung rendah selama sebulan perhelatan Piala Punia, para ilmuwan memperingatkan bahwa Kota Natal, Fortaleza, dan Recifethere menghadapi risiko yang cukup serius.
“Peringatan awal sangat berharga untuk mengurangi epidemi dan akan memberikan waktu bagi otoritas lokal untuk memerangi nyamuk demam berdarah di kota mereka,” kata Rachel Lowe, peneliti dari Catalan Institute of Climate Sciences in Barcelona yang membantu penelitian ini.
Demam berdarah disebabkan oleh virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini bisa menyebabkan seseorang menderita flu ringan hingga berpotensi mematikan. Tidak ada vaksin untuk mencegah penyakit ini. Pencegahan hanya bisa dilakukan dengan pengendalian populasi nyamuk.
Brasil dikenal sebagai negara dengan kasus demam berdarah yang tinggi di dunia. Lebih dari 7 juta orang menderita penyakit ini pada 2000 hingga 2013.