TEMPO.CO, Florida - Pejabat kesehatan federal membenarkan munculnya kasus kedua Middle East respiratory syndrome (MERS) di Amerika Serikat pada hari Senin. Kasus pertama muncul kurang dari dua minggu lalu di sebuah rumah sakit di Indiana.
Pejabat dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit dan Departemen Kesehatan Florida mengatakan kepada wartawan bahwa pasien yang terinfeksi adalah petugas medis yang tinggal dan bekerja di Arab Saudi. Dia terbang dari Jeddah ke London, kemudian ke Boston. Dari sana, pasien melakukan perjalanan ke Atlanta dan lalu Orlando untuk mengunjungi anggota keluarganya, kata pejabat itu.
Dia mulai merasa tidak sehat selama penerbangan dari Jeddah ke London akibat mengalami serangkaian gejala seperti demam, menggigil, dan batuk. Sakitnya kian parah dalam penerbangan berikutnya, katanya. Ia kemudian dilarikan ke UGD sebuah rumah sakit di Orange County pada tanggal 8 Mei, kemudian ditempatkan dalam ruang isolasi. Dia kini dilaporkan dalam kondisi stabil.
John Armstrong, pejabat Departemen Kesehatan Florida, menyatakan tak ada satu pun keluarga pasien yang dizinkan mendampingi. Ia menyatakan rumah sakit akan merilis informasi lebih lanjut pada Senin petang.
Ia mengatakan kini mereka mulai mendeteksi siapa saja yang mungkin memiliki kontak dekat dengan pasien sebelum dia masuk rumah sakit. Termasuk lebih dari 500 orang yang berada dalam penerbangan terakhir bersamanya.
Kasus pertama MERS muncul di Indiana pada akhir April. Pasien yang saat ini dalam kondisi baik di rumah sakit komunitas di Munster utara itu diharapkan kembali ke rumah dalam waktu dekat. Korban yang tidak disebutkan namanya adalah seorang pekerja rumah sakit di Arab Saudi, dimana sekitar 450 kasus dengan 118 kematian dilaporkan.
Virus MERS satu keluarga dengan virus Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) yang menewaskan lebih dari 700 orang satu dekade lalu. Belum ada vaksin atau pengobatan untuk penyakit yang diduga berasal dari kelelawar atau unta ini. Penularan antarmanusia sejauh ini sebagian besar terjadi antara orang-orang dengan kontak dekat dengan mereka yang terinfeksi. Sampai saat ini, sudah ada setidaknya 538 kasus yang dikonfirmasi dan 145 kasus berakhir dengan kematian.
TIME | INDAH P
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya