Presiden Ukraina Kecam Referendum di Wilayah Timur  

Reporter

Editor

Rosalina ocha

Senin, 12 Mei 2014 17:56 WIB

Pemilih melihat kotak sura di dalam tenda selama pemungutan suara referendum mengenai status wilayah Donetsk di kota Ukraina timur Donetsk (11/5). Wilayah Donetsk Ukraina akan membuka 1.527 tempat pemungutan suara (TPS) untuk referendum yang diselenggarakan oleh Republik Rakyat Donetsk (DNR). REUTERS/Maxim Zmeyev

TEMPO.CO, Kiev - Presiden interim Ukraina mengecam pemungutan suara dalam referendum di dua wilayah timur yang digelar kelompok pemberontak pro-Rusia. Presiden interim Ukraina Oleksandr Turchy juga menyebut referendum itu sebagai "sandiwara propaganda tanpa dasar hukum" untuk menutupi kejahatan serius.

"Sandiwara yang disebut oleh separatis teroris sebagai referendum ini tidak lebih dari propaganda untuk menutupi pembunuhan, penculikan, kekerasan, dan kejahatan berat lainnya," kata Oleksandr Turchy, seperti dilansir Asiaone, Senin, 12 Mei 2014. (Baca: Ikuti Crimea, Dua Wilayah Ukraina Gelar Referendum)

Dia menambahkan, satu-satunya efek legal dari referendum yang digelar pada Ahad kemarin akan membawa itu semua pada keadilan di pengadilan. Namun dia menegaskan keinginannya untuk melanjutkan dialog dengan orang-orang di wilayah Ukraina timur, yang tidak bersalah dan siap untuk membela tujuan mereka dengan cara yang sah.

Para pemberontak pro-Rusia menggelar referendum untuk kemerdekaan di dua wilayah, Lugansk dan Donetsk, pada Ahad waktu setempat, 11 Mei 2014. Pihak Barat mengecam referendum karena khawatir bisa membawa negara bekas bagian Uni Soviet itu menuju perang saudara.

Para pemberontak di Donetsk telah menyatakan hasil referendum menunjukkan adanya dukungan untuk kemerdekaan, beberapa jam setelah pemungutan suara ditutup. Bahkan mereka mengklaim hampir 90 persen pemilih memberikan suaranya mendukung kemerdekaan. Jumlah pemilih mencapai 75 persen dari jumlah penduduk setempat. (Baca: Referendum Ukraina, Kelompok Pro-Rusia Menang)

Adapun provinsi lain yang menggelar referendum, Lugansk, baru mengadakan pemungutan suara pada Senin ini. Kelompok pemberontak mengharapkan hasil yang sama untuk mendukung kemerdekaan.

ASIAONE | ROSALINA

Terpopuler
Di Inggris, Remaja Diizinkan Gugurkan Kandungan
Korban Tenggelam Kapal Sewol Menjadi 275
Ini Kisah Pelajar yang Selamat dari Boko Haram

Berita terkait

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

8 Februari 2018

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

Ukraina membuat daftar elektronik nama-nama pria yang tidak bertanggung jawab menafkahi anaknya.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

13 November 2017

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

Gudang senjata di Ukraina meledak, menyebabkan satu orang perempuan cedera.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

27 September 2017

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

Sebelumnya, gudang senjata Ukraina juga meledak pada Maret lalu.

Baca Selengkapnya

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

8 Mei 2017

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

Menurut Kedutaan Besar Ukraina, negaranya tetap akan mengadakan kontes Eurovision-2017, di tengah perang "hibrid" dengan Rusia.

Baca Selengkapnya

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

8 Mei 2017

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

Putri seorang pejabat Ukraina berusia 6 tahun digigit anjing di wilayah Krimea, yang dicaplok Rusia.

Baca Selengkapnya

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

21 Maret 2017

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

Mantan pejabat tinggi di Kementerian Olahraga Ukraina menuai kritik di media sosial setelah mengantar anaknya ke sekolah menggunakan helikopter.

Baca Selengkapnya

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

5 Februari 2017

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

Bentrok senjata antara pasukan pemerintah dan pemberontak pro-Rusia mengakibatkan kerusakan infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

2 Februari 2017

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

Presiden Ukraina, Petro Poroshenko mengklaim 54 persen rakyatnya ingin Ukraina bergabung dengan NATO.

Baca Selengkapnya

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

2 Februari 2017

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

Ukraina dan Rusia terlibat perang terbuka di perbatasan, 13 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

24 Januari 2017

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

Ukraina menyita pesawat kargo berisi peluru kendali anti-tank buatan Rusia yang akan diterbangkan ke Iran.

Baca Selengkapnya