SEAPA: Hentikan Intimidasi Media di Thailand  

Reporter

Senin, 12 Mei 2014 14:28 WIB

Demonstran anti-pemerintah membawa bendera nasional dan melewati barisan polisi anti huru-hara dan tentara menjaga National Broadcasting Thailand (NBT) saat unjuk rasa di Bangkok, Thailand (9/5). (AP/Apichart Weerawong)

TEMPO.CO, Bangkok - Aliansi Pers Asia Tenggara (Southeast Asian Press Alliance-SEAPA) memprotes keras ancaman terhadap media yang dilakukan oleh kelompok massa yang tergabung dalam Komisi Reformasi Rakyat Demokrat (PDRC) dan Pusat Administrasi Perdamaian dan Peraturan (CAPO).

Tindakan PDRC dan Capo terhadap sejumlah media televisi dan radio di Thailand, menurut SEAPA, merupakan pelanggaran besar terhadap Konstitusi Thailand yang menjamin kemerdekaan dan kebebasan warganya.

"Menyatakan larangan ikut campur atau mengurangi kebebasan dengan segala cara terhadap surat kabar atau bisnis media lainnya yang menyajikan informasi atau menyatakan pendapat," SEAPA menegaskan dalam pernyataan tertulisnya yang diterima Tempo, Senin, 12 Mei 2014. (Baca: Massa Anti-Yingluck Ultimatum TV Hentikan Siaran)

Selain itu, kedua kelompok pendukung jatuhnya Yingluck Shinawatra dari jabatannya sebagai perdana menteri dianggap telah melanggar hak masyarakat untuk mengakses informasi selama krisis politik memanas. SEAPA menegaskan bahwa mendapatkan informasi adalah hak publik.

Dalam aksi demo kelompok massa PDRC, akhir pekan lalu, mereka mengancam dan mendesak lima televisi pemerintah untuk berhenti menyiarkan informasi yang bersumber dari lembaga pemerintah. Kelompok anti-pemerintah Yingluck Shinawatra ini memaksa kelima televisi itu hanya menyiarkan aktivitas PDRC. Sedangkan CAPO memaksa lima stasiun radio agar menyiarkan kegiatan PDRC dan secara rutin melaporkan aktivitas mereka. (Baca: Demonstran Thailand Tolak PM dari Kabinet Yingluck)

Tak hanya mengancam media, para penjaga PDRC juga menyerang bahkan berusaha menculik jurnalis freelance asal Jerman, Nick Nostitz, saat berada di depan gedung pengadilan konstitusi. Para pemrotes PDRC menuduhnya sebagai jurnalis kelompok Kaus Merah.

Untuk itu SEAPA bersama Asosiasi Jurnalis Radio Thailand dan Asosiasi Jurnalis Thailand menyerukan kepada semua gerakan politik berhenti menggunakan cara-cara tidak demokratis untuk mengintimidasi media. (Baca: Oposisi Thailand Bentuk Pemerintahan Sementara)

MARIA RITA HASUGIAN




Terpopuler:
Gemar Pakai Gaun, Bocah Pria ini Dilarang Sekolah
53 Pelajar Melarikan Diri dari Markas Boko Haram
Daftar Kekejaman Boko Haram












Advertising
Advertising

Berita terkait

Budi Arie Fokus ke 3 Regulasi Prioritas dalam Waktu 15 Bulan, Salah Satunya soal Publisher Rights

27 Juli 2023

Budi Arie Fokus ke 3 Regulasi Prioritas dalam Waktu 15 Bulan, Salah Satunya soal Publisher Rights

Menkominfo Budi Arie Setiadi menargetkan pengesahan regulasi Hak Penerbit atau Publisher Rights bisa dilakukan sebelum masa jabatannya berakhir.

Baca Selengkapnya

Pasar Periklanan Melemah, Vice Media Terancam Bangkrut?

3 Mei 2023

Pasar Periklanan Melemah, Vice Media Terancam Bangkrut?

Perusahaan yang menaungi berbagai media populer seperti Vice dan Motherboard itu menyatakan salah satu penyebab perusahaan terancam bangkrut adalah kondisi pasar periklanan yang kian lemah.

Baca Selengkapnya

Satu Viral Hadirkan Berita Viral dan Tren Terbaru

3 Maret 2023

Satu Viral Hadirkan Berita Viral dan Tren Terbaru

Platform satuviral berharap dapat menumbuhkan semangat membaca bagi seluruh anak muda Indonesia

Baca Selengkapnya

AMSI Awards 2022 Beri Penghargaan kepada Media Nasional dan Lokal untuk Berbagai Kategori

24 November 2022

AMSI Awards 2022 Beri Penghargaan kepada Media Nasional dan Lokal untuk Berbagai Kategori

AMSI Awards 2022 menjadi wadah penghargaan kepada sejumlah media yang konsisten dengan memproduksi konten terbaik.

Baca Selengkapnya

Wenseslaus Manggut - Wahyu Dhyatmika Kembali Pimpin AMSI 2020-2023

23 Agustus 2020

Wenseslaus Manggut - Wahyu Dhyatmika Kembali Pimpin AMSI 2020-2023

Wenseslaus dan Wahyu terpilih pimpin AMSI secara aklamasi. Nama lain yang diusung tak bersedia dicalonkan.

Baca Selengkapnya

Pelatihan Mengelola Media Internal Tempo Institute

4 April 2019

Pelatihan Mengelola Media Internal Tempo Institute

Tempo Institute membuka pelatihan Mengelola Media Internal. Pelatihan ini akan dilaksanakan pada 22, 23, 24, dan 25 April 2019 di Gedung Tempo.

Baca Selengkapnya

Suara.com Luncurkan Tiga Portal Media Baru

13 Maret 2018

Suara.com Luncurkan Tiga Portal Media Baru

Portal berita Suara.com meluncurkan tiga portal media baru di ulang tahun ke-4.

Baca Selengkapnya

I Nengah Muliartha Pimpin AMSI Bali Periode 2018-2021

5 Maret 2018

I Nengah Muliartha Pimpin AMSI Bali Periode 2018-2021

Melalui musyawarah mufakat , I Nengah Muliartha terpilih sebagai Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia atau AMSI Wilayah Bali.

Baca Selengkapnya

Harian Bernas Tutup, Separuh Karyawan Dipecat

28 Februari 2018

Harian Bernas Tutup, Separuh Karyawan Dipecat

Bernas edisi cetak juga harus berjuang melawan dominasi media online. "Akhirnya memilih berhenti terbit dulu."

Baca Selengkapnya

Setelah 71 Tahun, Harian Bernas Berhenti Terbit

28 Februari 2018

Setelah 71 Tahun, Harian Bernas Berhenti Terbit

Biaya produksi Harian Bernas terus meningkat, sementara jumlah pembaca dan pendapatan iklan stagnan, bahkan cenderung menurun.

Baca Selengkapnya