Wanita memegang poster saat protes menuntut pembebasan gadis yang diculik saat sekolah di desa Chibok, Lagos, Nigeria (5/5). REUTERS/Akintunde Akinleye
TEMPO.CO, Abuja – Polisi Nigeria menawarkan hadiah US$ 300 ribu atau sekitar Rp 3,5 miliar kepada siapa saja yang bisa membantu mencari dan menyelamatkan lebih dari 200 siswi sekolah menengah Borno yang diculik pada pertengahan April lalu.
Sementara itu, seperti dikutip dari laman BBC, Rabu, 7 Mei 2014, polisi Nigeria juga telah menyediakan enam nomor telepon darurat guna memfasilitasi masyarakat umum untuk menjadi “bagian dari solusi tantangan keamanan saat ini”.
Untuk menjaga keamanan warga yang melapor, polisi Nigeria juga berjanji merahasiakan identitas pelapor.
Sudah lebih dari dua minggu 276 siswi itu tak diketahui nasibnya. Nigeria sampai meminta bantuan internasional untuk pembebasan para siswi yang diduga diculik kelompok Boko Haram ini. Sebuah laporan bahkan menyebut mereka dijual oleh para penculik dengan harga hanya US$ 12 atau sekitar Rp 138 ribu. (Baca: Nigeria Minta Bantuan Dunia Atasi Penculikan Siswi)
Aksi penculikan massal itu merupakan tindakan Boko Haram yang paling mengejutkan selama pemberontakan mereka lima tahun terakhir yang sudah menewaskan ribuan orang di wilayah utara dan tengah Nigeria. Tahun ini saja setidaknya 1.500 orang tewas.
Boko Haram, yang berarti "pendidikan Barat haram", merupakan kelompok bersenjata yang kerap menyerang sekolah selama pemberontakan mereka melawan pemerintah Nigeria. Mereka ingin menerapkan syariat Islam di negara produsen minyak terbesar di Afrika tersebut.
Istri seorang pendeta di Nigeria menjadi pemenang dalam kontes ratu kecantikan negara itu. Selain parasnya menawan, kemampuan intelektualitasnya juga dikagumi.
Perkawinan mubalig Nigeria dengan lebih dari seratus perempuan menghasilkan 203 anak. Mubalig ini dikabarkan meninggal akhir pekan lalu pada usia 93 tahun.