Digempur Konflik, Ekonomi Pakistan Terus Membaik  

Reporter

Rabu, 7 Mei 2014 09:39 WIB

Ibu berjalan dengan anak-anaknya saat hujan lebat di pinggir jalan, Islamabad, Pakistan (24/3). Suhu turun menjadi 15 derajat Celcius karena hujan (59 derajat Fahrenheit). (AP/B.K. Bangash)

TEMPO.CO, Islamabad - Menteri Federal untuk Perencanaan, Pembangunan dan Reformasi sekaligus Wakil Ketua Komisi Perencanaan Pakistan Ahsan Iqbal menjadi wakil negaranya dalam acara Open Government Partnership (OGP) pada 6 hingga 7 Mei di Bali. Dalam kesempatan itu, Iqbal menjelaskan bahwa meskipun tengah mengalami konflik, Pakistan mengalami kemajuan dalam bidang ekonomi.

"Pemerintah berkomitmen untuk lebih terbuka dan transparan. Meskipun banyak tantangan yang dihadapi oleh negara di bidang sosial-ekonomi, kini kami berada dalam jalur pemulihan, reformasi, dan pembangunan," kata Iqbal dalam press release.

Selain itu, Iqbal mengatakan kejadian yang terjadi selama ini di Pakistan membuat pemerintah ingin bergerak maju ke panggung pemerintahan yang terbuka. Selain itu, Pakistan akan melibatkan masyarakat untuk mengawasi dan mengembangkan kegiatan ekonomi di negara itu agar angka korupsi terus berkurang.

"Posisi Pakistan kini turun ke peringkat 12 dalam jajaran Indeks Persepsi Korupsi-Transparency International," kata Iqbal.

Sejumlah program juga telah direncanakan oleh pemerintah. Iqbal menjelaskan program ini adalah bentuk bahwa pemerintah Pakistan bisa transparan dan "mempercayai" rakyatnya.

Program pertama adalah Open and Big Data. Program ini adalah tempat untuk memasukan data-data dari setiap perusahaan pemerintah. Kemudian data-data itu akan masuk ke dalam program Open Data Initiative yang bisa dilihat oleh masyarakat. Terakhir adalah program Big Data Initiative sebagai umpan balik yang diberikan oleh masyarakat umum mengenai inisiatif kebijakan dan pengembangan pemerintah di bidang ekonomi.




RINDU P HESTYA




Berita Lain:
Bibi Obama Dikuburkan di Pemakaman Muslim
Abbot Tak Datang ke Bali, Marty Akui Ada Masalah
Monica Lewinsky Buka Mulut Soal 'Affair' Clinton

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya