Indonesia-Australia Diharapkan Akur pada Agustus  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Selasa, 6 Mei 2014 23:23 WIB

Tony Abbott dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

TEMPO.CO, Denpasar – Hubungan Indonesia-Australia yang memburuk pascapenyadapan terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Negara, dan beberapa pejabat pemerintah diharapkan bisa kembali pulih sebelum Agustus 2014.

Harapan itu disampaikan Presiden Yudhoyono ketika ditelepon mitranya, Perdana Menteri Australia Tony Abbott hari ini, Selasa, 6 Mei 2014, sekitar pukul 14.00 WIB.

Menurut Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah, PM Abbott menyampaikan penyesalannya karena tidak dapat memenuhi undangan Presiden SBY untuk menghadiri Open Government Partnership Asia-Pacific Regional Conference.

“Presiden SBY menyatakan dapat memahami alasan ketidakhadiran PM Abbott di Bali tersebut, yang terkait pembahasan anggaran di parlemen,” kata Faiza, dalam siaran persnya.

Kedua pemimpin juga menyambut baik kemajuan dalam pembahasan kode etik (Code of Conduct) antara kedua Menteri Luar Negeri.

Kedua kepala pemerintahan berharap perjanjian tersebut dapat segera diselesaikan sehingga hubungan bilateral kedua negara dapat segera pulih dan dapat memasuki babak baru.

“Presiden SBY menegaskan harapannya agar Code of Conduct tersebut selambat-selambatnya dapat disepakati pada bulan Agustus 2014,” tulis Faiza.

PM Abbott menyatakan harapan untuk berkunjung ke Indonesia dan bertemu SBY dalam rangkaian lawatan ke luar negeri pada Juni mendatang.

Dalam pembicaraan telepon juga dibahas rencana pembentukan Pusat Kajian Indonesia-Australia di Melbourne. Abbott mengundang SBY untuk mengunjunginya, baik sebelum ataupun sesudah masa jabatan sebagai Presiden RI.

“Ini merupakan wujud apresiasi yang mendalam Australia atas rasa persahabatan yang ditunjukkan oleh Presiden SBY dalam hubungan bilateral RI-Australia,” kata Faiza.

Hubungan Indonesia-Australia memburuk pascaterungkapnya kasus penyadapan yang dilakukan Australia kepada Presiden Yudhoyono, November tahun lalu. Indonesia menarik duta besar di Australia, Nadjib Riphat Kesoema, sebagai protes. Presiden menetapkan enam poin yang harus dipenuhi Australia untuk memulihkan hubungan, salah satunya membentuk Code of Conduct yang mengatur hubungan bilateral kedua negara di masa mendatang. (Baca selengkapnya: Hubungan Indonesia-Australia)

NATALIA SANTI


Terpopuler
Foto Seksi Maria Renata Disorot Media Australia

Jokowi Datang, Kepala Sekolah Renggo Pingsan
Didakwa Banyak Kasus, Atut Terancam Tua di Bui
Briptu Eka: I Love You, My Hubby

Berita terkait

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

10 Februari 2023

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

Indonesia desak Australia untuk bersama-sama menjaga perdamaian Indo-Pasifik, di tengah bayang kekuatan besar seperti China dan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

16 Januari 2023

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

Selain salah satu ikon Jawa Timur, Jembatan Suramadu juga menyambungkan hidup antara dua pulau. Simak sejarah singkat berdirinya jembatan tersebut.

Baca Selengkapnya

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

11 Oktober 2022

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

SBY mengungkapkan dengan melukis dapat mendatangkan kedamaian dalam hatinya sekaligus berharap dapat mengobati rasa rindu.

Baca Selengkapnya

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

22 September 2022

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?

Baca Selengkapnya

PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

7 Juni 2022

PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

PM Australia Anthony Albanese mengatakan revitalisasi hubungan perdagangan dan investasi dengan RI adalah prioritas di prioritas pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

6 Juni 2022

Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

Albanese menganggap ajakan Jokowi untuk naik sepeda bambu ini sebagai sebuah kehormatan besar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

6 Juni 2022

Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

Jokowi mengatakan isu yang dibicarakan ialah seputar perdagangan dan investasi kedua negara.

Baca Selengkapnya

Temui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI

6 Juni 2022

Temui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI

Albanese merupakan pemimpin terpilih Australia yang baru dilantik pada 23 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Proliga 2022: Begini Kata SBY Usai Saksikan Bogor LavAni Kalahkan Kudus Sukun

8 Januari 2022

Proliga 2022: Begini Kata SBY Usai Saksikan Bogor LavAni Kalahkan Kudus Sukun

SBY ikut menyaksikan kemennagan Bogor LavAni atas Kudus Sukun Badak dalam laga Proliga 2022 di Sentul, Sabtu, 8 Januari.

Baca Selengkapnya

Proliga 2022: Didirikan SBY, Bogor LavAni Diperkuat Banyak Pemain Binaan Sendiri

6 Januari 2022

Proliga 2022: Didirikan SBY, Bogor LavAni Diperkuat Banyak Pemain Binaan Sendiri

Bogor LavAni, yang didirikan SBY, bakal melakukan debut dalam kompetisi bola voli paling bergengsi PLN Mobile Proliga 2022.

Baca Selengkapnya