Demonstran beristirahat ditengah-tengah protes menuntut pembebasan penculikan gadis di desa Chibok, Lagos, Nigeria (5/5). Boko Haram pada April lalu menyerbu sebuah sekolah di Chibok, di negara bagian Borno, lalu semua gadis diculik dan menghilang ke daerah perbatasan Kamerun. REUTERS/Akintunde Akinleye
TEMPO.CO, Chibok - Nasib ratusan siswi dari Sekolah Tingkat Pertama Putri di Chibok, Borno, Nigeria, yang diculik oleh Boko Haram semakin mengkhawatirkan. Sebab, pimimpin Boko Haram, Abubakar Shekau, mengatakan dalam sebuah video bahwa siswi-siswi itu akan dijual.
"Saya telah menculik anak gadis Anda. Saya akan menjualnya di pasar, demi Allah. Allah memerintahkan saya untuk menjualnya. Mereka adalah milik-Nya dan saya akan melaksanakan instruksi itu," kata Shekau sambil berdiri dan tertawa dalam videonya, seperti dilaporkan Reuters, Senin, 5 Mei 2014.
Menurut laporan, terdapat 276 siswi yang diduga menjadi korban penculikan militan Islam itu. Namun jumlah orang tua siswa yang melapor anak gadisnya hilang lebih banyak dari catatan yang ada.
Kondisi ini membuat Presiden Nigeria Goodluck Jonathan meminta bantuan negara lain untuk menangani kasus ini. "Ini adalah saat yang sulit dan menyakitkan bagi negara kami," katanya, seperti dilansir Al-Jazeera.
Aksi penculikan massal itu merupakan tindakan Boko Haram yang paling besar selama pemberontakan mereka lima tahun terakhir. Bahkan aksi mereka tahun ini telah menewaskan 1.500 orang.
Boko Haram, yang berarti "pendidikan Barat haram", merupakan kelompok bersenjata yang kerap menyerang sekolah selama pemberontakan mereka melawan pemerintah Nigeria. Mereka ingin menerapkan syariat Islam di negara produsen minyak terbesar di Benua Afrika tersebut.
Istri seorang pendeta di Nigeria menjadi pemenang dalam kontes ratu kecantikan negara itu. Selain parasnya menawan, kemampuan intelektualitasnya juga dikagumi.
Perkawinan mubalig Nigeria dengan lebih dari seratus perempuan menghasilkan 203 anak. Mubalig ini dikabarkan meninggal akhir pekan lalu pada usia 93 tahun.