PM Abbott Absen di Konferensi Open Government Bali  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Jumat, 2 Mei 2014 20:19 WIB

Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (AP Photo/Achmad Ibrahim)

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Australia Tony Abbott dipastikan tidak akan hadir dalam Open Government Partnership (OGP) Asia-Pacific Regional Conference di Bali pekan depan.

“Perdana Menteri berharap menghadiri konferensi Open Government Partnership di Bali pekan depan, sesuai dengan undangan Yang Mulia Presiden Yudhoyono. Perdana Menteri berterima kasih atas undangan itu, tetapi sayangnya tidak dapat hadir kali ini, dan dia berharap bisa mengunjungi Indonesia untuk bertemu dengan Presiden pada waktu yang sesuai bagi kedua pihak,” kata juru bicara Perdana Menteri Australia, Jumat, 2 Mei 2014.

Media Australia memberitakan ketidakhadiran PM Abbott terkait dengan “operasi pencegatan pencari suaka di laut” dan menyebut penolakan itu bisa memalukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (Baca: Hubungan Indonesia-Australia Mundur Belasan Tahun)

Meskipun pemerintah Australia tidak berkomentar soal Operasi Kedaulatan Perbatasan, kebijakan Abbott yang bertujuan menghalau pencari suaka dari Australia, surat kabar dari Australia Barat melaporkan Komando Perlindungan Perbatasan telah mengawasi dan berencana mencegat perahu di perairan antara Pulau Jawa dan Ashmore Reef. (Baca: Hadang Manusia Perahu, Australia Terobos Indonesia)

Seandainya Abbot jadi datang, pertemuan di Bali bisa membuka lembaran baru hubungan kedua negara setelah terungkapnya penyadapan Australia terhadap Presiden Yudhoyono, Ibu Negara, dan beberapa pejabat lainnya.

Open Government Partnership (OGP) Asia-Pacific Regional Conference akan digelar pada 6-7 Mei 2014 di Nusa Dua, Bali. Pada tahun ini, Indonesia, salah satu dari delapan negara perintis OGP, memperoleh kehormatan sebagai Ketua OGP dengan Meksiko sebagai co-chair-nya. Kedelapan negara itu adalah Brasil, Indonesia, Meksiko, Norwegia, Filipina, Afrika Selatan, Inggris, dan Amerika Serikat. Dibentuk pada September 2011, OGP kini sudah beranggotakan 64 negara.

Tahun ini, konferensi mengangkat tema besar “Unlocking Innovative Openness: Impetus to Greater Citizen Engagement” untuk merumuskan agenda strategis dan operasional OGP pada 2014, membangkitkan mutu partisipasi negara-negara dan CSO dalam gerakan OGP, serta menarik lebih banyak negara di Asia-Pasifik untuk bergabung dengan OGP. (Baca lebih lanjut hubungan Indonesia-Australia di sini)




NATALIA SANTI




Berita Lainnya:
Panglima TNI Sidak Markas Kopassus, Ada Apa?
Bailout 6,7 T, Sri Mulyani: Saya Bisa Mati Berdiri
Arkeolog Inggris Temukan Puing MH370 di Vietnam

Berita terkait

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

10 Februari 2023

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

Indonesia desak Australia untuk bersama-sama menjaga perdamaian Indo-Pasifik, di tengah bayang kekuatan besar seperti China dan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

7 Juni 2022

PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

PM Australia Anthony Albanese mengatakan revitalisasi hubungan perdagangan dan investasi dengan RI adalah prioritas di prioritas pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

6 Juni 2022

Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

Albanese menganggap ajakan Jokowi untuk naik sepeda bambu ini sebagai sebuah kehormatan besar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

6 Juni 2022

Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

Jokowi mengatakan isu yang dibicarakan ialah seputar perdagangan dan investasi kedua negara.

Baca Selengkapnya

Temui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI

6 Juni 2022

Temui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI

Albanese merupakan pemimpin terpilih Australia yang baru dilantik pada 23 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Warga Australia Antusias Belajar Gamelan Bali dan Angklung dari KBRI Canberra

17 Oktober 2021

Warga Australia Antusias Belajar Gamelan Bali dan Angklung dari KBRI Canberra

Para Mahasiswa dari Defence Force School of Languages Australia di Canberra antusias belajar gamelan Bali dan angklung dari workshop KBRI Canberra.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ketegangan Taiwan - Cina dan Bahasa Indonesia Diajarkan di Vietnam

12 Oktober 2021

Top 3 Dunia: Ketegangan Taiwan - Cina dan Bahasa Indonesia Diajarkan di Vietnam

Top 3 Dunia diantaranya menyoroti ketegangan antara Taiwan dan Cina serta bahasa Indonesia yang menjadi bahasa wajib di Vietnam.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Cina di Australia Sebut Tony Abbott Politikus Menyedihkan

11 Oktober 2021

Kedutaan Besar Cina di Australia Sebut Tony Abbott Politikus Menyedihkan

Kedutaan Besar Cina di Australia menanggapi sinis ucapan mantan Perdana Menteri Tony Abbott dengan menyebutnya politikus yang menyedihkan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Cultural Circle Pamer Pesona Nusa Tenggara Timur ke Australia

20 Juni 2021

Indonesia Cultural Circle Pamer Pesona Nusa Tenggara Timur ke Australia

Masyarakat Australia dan kalangan diplomatik terpikat keindahan Nusa Tenggara Timur ketika menghadiri Indonesia Cultural Circle (ICC) KBRI Canberra.

Baca Selengkapnya

Festival Indonesia Meriahkan Kota Kecil di Pantai Utara Australia

2 Juni 2021

Festival Indonesia Meriahkan Kota Kecil di Pantai Utara Australia

Festival Indonesia, ASYIK Indonesia Arts Festival, menampilkan pertunjukan budaya Indonesia ke penduduk kota pesisir Australia di New South Wales.

Baca Selengkapnya