Rekaman Mencekam dari Ponsel Korban Feri Sewol  

Reporter

Jumat, 2 Mei 2014 11:40 WIB

Seorang pelajar penumpang feri Sewol terlihat berbaring di atas tempat tidur saat kapal mulai miring di perairan Jindo, Korea Selatan (16/4). Setelah kapal mulai karam para pelajar ini baru mulai terlihat panik. (AP Photo/Park Su-hyeon courtesy of the Park Family)

TEMPO.CO, Incheon - Memasuki pekan ketiga pencarian, sebuah video yang berasal dari salah satu siswa yang menjadi penumpang feri Sewol beredar di internet. Belakangan diketahui rekaman itu berasal dari ponsel milik Park Su-hyeon, 17 tahun, dari sekolah tinggi Danwon.

Su-hyeon sendiri ditemukan tewas oleh petugas penyelam di dalam kapal feri Sewol yang terbalik. Setelah barang-barangnya dikembalikan kepada keluarganya, ayahnya, Park Jong-dae, menyebar video itu ke media lokal.

"Pemerintah Korea Selatan harus melihatnya supaya tahu apa yang salah," kata Park kepada media lokal, seperti diberitakan oleh The New York Times, Rabu, 30 April 2014.

Dalam video yang diambil saat kapal mulai miring itu dalam sebuah kamar, terdengar pengumumam dari awak kapal agar siswa tetap berada di tempatnya masing-masing. "Dan bersiaplah untuk situasi berbahaya. Tolong gunakan alat keselamatan dan tetap pada tempat Anda," kata suara peringatan dari interkom.

Saat itu, dari rekaman Su-hyeon, beberapa anak masih menganggap kemiringan kapal adalah hal yang menyenangkan. "Ini menyenangkan. Ambil fotoku seperti ini. Aku seperti sedang melawan gravitasi," kata anak yang lain.

Seorang siswa lain ikut menimpali dengan candaan, "Ini seperti Titanic," kata seorang anak sambil bersenandung lagu film Titanic yang dibawakan Celine Dion, My Heart Will Go On.

Selang beberapa detik, seorang siswa mengomentari temannya yang menggunakan jaket pelampung. "Kenapa kamu pakai jaket pelampung. Kamu bodoh," kata seorang anak. Lalu anak itu membalas, "Kami tidak ingin mati."

"Ini adalah gambar terakhir yang perlu kita ambil sebagai kenangan terakhir," kata seorang siswa lain. "Ah kita akan hancur," kata siswa lainnya.

"Aku harus menyampaikan kata terakhirku sebelum mati," kata seorang anak berbaju merah. Lalu Su-hyeon memberikan ponselnya kepada temannya itu.

"Ini, tinggalkan pesan lewat ponselku," kata Su-hyeon. "Tolong seandainya aku tetap hidup. Ibu, ayah, aku sayang kalian," kata seorang anak berjaket merah.

Video Su-hyeon ini direkam pada pukul 08.52 waktu setempat, Rabu, 16 April 2014. Pada pukul 8.57, suara dari awak kapal kembali terdengar, "Tolong jangan bergerak". Lalu terdengar lagi seorang siswa berkata, "Haruskah aku menelepon ibu? Ibu, ini sepertinya akhirku," kata seorang siswa lain.

Kemudian pada pukul 09.30, seorang siswa berkata, "Apa yang kapten lakukan?". Tiga menit kemudian, salah satu siswa lain berteriak bahwa ia tidak ingin mati. Suara dari interkom kembali terdengar, "Diam! Diam!".

Pada pukul 09.07, suara dari interkom kembali mengulangi instruksi. Kemudian pada pukul 09.08, satu menit sebelum video berakhir, beberapa siswa mulai panik. "Apa yang terjadi? Jika mereka mengatakan untuk memakai jaket, bukankah berarti kita akan tenggelam," kata siswa lain. Video pun berakhir.

Tenggelamnya feri Sewol merupakan tragedi terbesar dalam sejarah Korea Selatan. Korban meninggal mencapai 325 orang, sementara puluhan lainnya masih hilang. Sebanyak 174 orang berhasil selamat, termasuk seluruh kru feri Sewol yang menyelamatkan diri.

RINDU P. HESTYA | THE NEW YORK TIMES

Berita Lain:
Pria Australia Mengaku Lihat Puing MH370 di Bali
Begini Hukum Islam Versi Brunei
Jet Suriah Gempur Sekolah, 47 Tewas

Berita terkait

Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

27 Juli 2019

Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

Gerakan boikot produk Jepang di Korea Selatan semakin intensif dan diwarnai aksi vandalisme dengan merusak mobil-mobil buatan Jepang

Baca Selengkapnya

Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

31 Juli 2018

Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

Pemerintah Korea Selatan kurangi masa tugas wajib militer

Baca Selengkapnya

Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

Rudal Taurus milik Angkatan Udara Korea Selatan ini dilengkapi dengan sistem antijam alias tidak bisa dibuat macet,

Baca Selengkapnya

5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

Korea Selatan ikut mengirimkan pesawat tempur F-15K, andalannya dalam iringan pesawat pengebom kelas berat milik Amerika yaitu B-1B Lancer kemarin.

Baca Selengkapnya

Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

10 Oktober 2017

Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

Para remaja Korea Selatan menikmati hidup seperti biasa, berjoget, berkumpul dan menikmati band K-Pop favoritnya karena tidak yakin perang terjadi.

Baca Selengkapnya

Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

27 September 2017

Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

Warga Korea Selatan memborong ransel untuk bertahan hidup saat perang atau WarBag menyusul meningkatnya ancaman perang nuklir di Semenanjung Korea.

Baca Selengkapnya

Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

22 September 2017

Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

You Jae Youn mengaku lebih banyak memikirkan pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dibandingkan ancaman nuklir Korea Utara.

Baca Selengkapnya

58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

9 September 2017

58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

Rakyat Korea Selatan meminta pemerintah meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan untuk menghadapi Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

3 September 2017

Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

Seorang istri memotong penis suaminya di Korea Selatan karena sang suami terlalu sering bermain golf.

Baca Selengkapnya

Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

31 Agustus 2017

Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

Korea Selatan tengah melatih pasukan khusus untuk melacak dan membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Baca Selengkapnya