TEMPO.CO, Islamabad – Seorang pria asal Pakistan akhirnya tertangkap pada pekan lalu atas pembunuhan terhadap tiga pria gay pada bulan Maret dan April. Muhammed Ejaz mengaku pembunuhan ini dilakukannya untuk mengirimkan pesan “berantas homoseksual” di Pakistan.
Dilaporkan Daily Mail, Senin, 28 April 2014, Ejaz mengaku menyesal atas pembunuhan tersebut. Namun, ia mengklaim bahwa tindakannya itu dilakukan untuk mencegah kejahatan. Di negara ini, homoseksual merupakan tindak pelanggaran hukum. Pelakunya bisa dihukum hingga 10 tahun penjara.
Ejaz, seorang ayah dari dua anak, bukanlah homoseksual. Namun, polisi berkeras ia telah melakukan hubungan seksual dengan korban pertamanya.
Selain itu, Ejaz diketahui pernah menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang pria saat ia masih berusia 10 tahun. Kebenciannya kepada homoseksual inilah yang diduga kuat menjadi pemicu aksinya terhadap tiga pria gay. Di Indonesia dalam skandal JIS, seorang pelaku juga mengaku pernah jadi korban pedofilia (baca pula: Tersangka Pelecehan di JIS Korban Sodomi Buron FBI).
Lewat situs online komunitas gay, Ejaz menjerat tiga korbannya dan membunuh mereka dengan cara yang sadis. Seorang mayor pensiunan setengah baya dan dua pria berusia 20-an tewas dengan leher tergorok.
Tindakan Ejaz menjadi sorotan publik Pakistan. Salah satu anggota komunitas gay mengatakan ia khawatir Ejaz akan mendapat pujian sebagai pahlawan oleh beberapa kelompok Islam konservatif.
Kaum gay memang tak mendapat tempat di Pakistan. Banyak yang berpandangan bahwa pedofilia dan homoseksualitas adalah hal yang sama. Sehingga, jika mereka memberantas homoseksualitas, berarti memberantas kekerasan seksual terhadap anak. (Baca: 3 Korban Pedofil Buron FBI Ini Tewas Bunuh Diri)